Find Us On Social Media :

Apa Bentuk Pengaruh Budaya Hindu-Buddha yang Masih Dilakukan Masyarakat? Ini Penjelasannya

By Khaerunisa, Jumat, 7 Oktober 2022 | 16:45 WIB

Ilustrasi. Pengaruh budaya Hindu-Buddha yang masih dilakukan masyarakat setempat.

Intisari-Online.com - Apa bentuk pengaruh budaya Hindu-Buddha yang masih dilakukan masyarakat setempat?

Pertanyaan mengenai "Apa bentuk pengaruh budaya Hindu-Buddha yang masih dilakukan masyarakat?" ada di halaman 85 buku Sejarah Indonesia Kelas X Kurikulum 13 yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pembahasan mengenai masa Hindu-Buddha dipelajari dalam Bab II yang dimulai pada halaman 73.

Dalam bab tersebut, dijelaskan, masa ketika pengaruh Hindu-Buddha masuk ke Kepulauan Indonesia disebut dengan masa klasik.

Saat itulah masuk unsur-unsur budaya India ke Kepulauan Indonesia.

India merupakan satu di antara bangsa yang berinteraksi dengan penduduk kepulauan di Indonesia.

Interaksi itu terjalin sejalan dengan meluasnya hubungan perdagangan antara India dan Cina.

Kemudian, hubungan itulah yang mendorong pedagang-pedagang India dan Cina datang ke kepulauan di Indonesia.

Masa Hindu-Buddha di Kepulauan Indonesia sendiri berlangsung kurang lebih selama 12 abad.

Sementara itu, pengaruh Hindu-Buddha memudar seiring dengan mulai mendominasinya agama Islam pada abad ke-16.

Meski begitu, pengaruh budaya Hindu-Buddha di Indonesia masih dapat terlihat di sekitar kita.

Inilah penjelasan mengenai apa bentuk pengaruh budaya Hindu-Buddha yang masih dilakukan masyarakat setempat.

Keberadaan candi-candi di Indonesia, seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan merupakan salah satu bukti dan peninggalan masa Hindu Buddha.

Selain itu, ketika mengunjungi Candi Borobudur atau Candi Prambanan, kita akan melihat kisah dalam dunia wayang.

Wayang sudah dikenal oleh nenek moyang kita sejak masa Hindu-Buddha, yang merupakan akulturasi antara budaya Nusantara dan Kebudayaan India.

Dijelaskan dalam buku Sejarah Indonesia Kelas X, berdasarkan teori-teori mengenai cara dan proses jalur masuknya budaya Hindu-Buddha ke Kepulauan Indonesia, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa masyarakat setempat telah mencapai tingkatan tertentu sebelum munculnya kerajaan yang bersifat Hindu-Buddha.

Melalui proses akulturisasi, budaya yang dianggap sesuai dengan karakteristik masyarakat diterima dengan menyesuaikan pada budaya masyarakat setempat pada masa itu.

Salah satu contoh akulturasi tersebut adalah pertunjukkan wayang. Sampai saat ini, pertunjukkan wayang masih bisa kita nikmati dalam berbagai kesempatan.

Inilah pengaruh budaya Hindu-Buddha yang masih dilakukan masyarakat setempat.

1. Seni Pertunjukan

Seperti disebutkan di atas, pertunjukkan wayang merupakan salah satu bentuk akulturasi budaya Indonesia dan Hindu-Buddha.

Isi dan cerita dalam pertunjukan wayang berasal dari India, sementara wayangnya adalah kebudayaan asli Indonesia.

Dalam pertunjukkan wayang juga terdapat gamelan, salah satu seni pertunjukan asli Indonesia yang dimiliki sejak sebelum masuknya Hindu-Buddha.

Gamelan sendiri mengalami perkembangan, baik dalam bentuk maupun kualitasnya ketika Hindu-Buddha masuk ke Nusantara.

2. Aksara dan Sastra

Pada masa Hindu-Buddha, orang-orang Indonesia mengenal bahasa Sansekerta dan huruf pallawa.

Tidak hanya mengenal tapi juga bisa membaca dan menulis.

Hal itu kemudian membawa perkembangan dalam seni sastra.

Pada masa Hindu-Buddha, seni sastra berkembang, seperti cerita Mahabarata dan Ramayana.

Selain itu, ada beberapa kata dalam bahasa Indonesia juga merupakan serapan dari bahasa Sansekerta.

Seperti sansekerta dari silambara, harta dari artha, atau gembala dari gopala.

3. Seni Rupa dan Seni Ukir

Jika kita melihat seni ukir dengan motif rumit di sekitar, itu termasuk salah satu pengaruh masuknya budaya Hindu-Buddha ke Kepulauan Nusantara.

Berdasarkan catatan sejarah bahwa masyarakat Indonesia sudah bisa membuat lukisan atau gambar sebelum adanya pengaruh dari budaya Hindu-Buddha.

Namun, sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha, kebiasaan melukis atau menggambar masyarakat setempat yaitu dengan pola yang sangat sederhana.

Kemudian, setelah masuknya pengaruh Hindu-Buddha dalam seni rupa, maka barulah masyarakat Indonesia mengembangkan gambar atau lukisannya dengan motif yang lebih sulit serta dipengaruhi oleh budaya India.

Itulah penjelasan mengenai apa bentuk pengaruh budaya Hindu-Buddha yang masih dilakukan masyarakat setempat.

Baca Juga: Ini Penjelasan Siapa yang Membawa Budaya Hindu-Buddha di Kepulauan Indonesia

(*)