Find Us On Social Media :

Apa Bentuk Pengaruh Budaya Hindu-Buddha yang Masih Dilakukan Masyarakat? Ini Penjelasannya

By Khaerunisa, Jumat, 7 Oktober 2022 | 16:45 WIB

Ilustrasi. Pengaruh budaya Hindu-Buddha yang masih dilakukan masyarakat setempat.

Keberadaan candi-candi di Indonesia, seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan merupakan salah satu bukti dan peninggalan masa Hindu Buddha.

Selain itu, ketika mengunjungi Candi Borobudur atau Candi Prambanan, kita akan melihat kisah dalam dunia wayang.

Wayang sudah dikenal oleh nenek moyang kita sejak masa Hindu-Buddha, yang merupakan akulturasi antara budaya Nusantara dan Kebudayaan India.

Dijelaskan dalam buku Sejarah Indonesia Kelas X, berdasarkan teori-teori mengenai cara dan proses jalur masuknya budaya Hindu-Buddha ke Kepulauan Indonesia, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa masyarakat setempat telah mencapai tingkatan tertentu sebelum munculnya kerajaan yang bersifat Hindu-Buddha.

Melalui proses akulturisasi, budaya yang dianggap sesuai dengan karakteristik masyarakat diterima dengan menyesuaikan pada budaya masyarakat setempat pada masa itu.

Salah satu contoh akulturasi tersebut adalah pertunjukkan wayang. Sampai saat ini, pertunjukkan wayang masih bisa kita nikmati dalam berbagai kesempatan.

Inilah pengaruh budaya Hindu-Buddha yang masih dilakukan masyarakat setempat.

1. Seni Pertunjukan

Seperti disebutkan di atas, pertunjukkan wayang merupakan salah satu bentuk akulturasi budaya Indonesia dan Hindu-Buddha.

Isi dan cerita dalam pertunjukan wayang berasal dari India, sementara wayangnya adalah kebudayaan asli Indonesia.

Dalam pertunjukkan wayang juga terdapat gamelan, salah satu seni pertunjukan asli Indonesia yang dimiliki sejak sebelum masuknya Hindu-Buddha.

Gamelan sendiri mengalami perkembangan, baik dalam bentuk maupun kualitasnya ketika Hindu-Buddha masuk ke Nusantara.