Find Us On Social Media :

Caranya Meregang Nyawa Mampu 'Belokan' Sejarah Jepang, Inilah Hosokawa Gracia, 'Martir Kristen' yang Kanonisasinya Justru Memicu Kontroversi

By Khaerunisa, Selasa, 5 Juli 2022 | 19:15 WIB

Ilustrasi Hosokawa Gracia.

Sementara itu, seorang pastor memungut jasadnya dari puing-puing kastil dan menguburkannya di Sakai, namun kemudian suaminya memindahkannya ke kuil Sozenji di Osaka.

Baca Juga: Makamnya Jadi Makam Paling Mewah di Antara Pemimpin Mesopotamia, Inilah Makam Ratu Puabi, Segelnya Terbuat dari Lapis Lazuli, Kunci Penting Peradaban Sumeria

Baca Juga: Bak 'Karma' Jika Selewengkan Dana Umat, ACT yang Sudah Diincar PPATK, BNPT, dan Densus 88 Kini Terancam Tinggal Nama, Pernyataan dari Lembaga Ini Pemicunya

Tadaoki sebenarnya tidak suka bila istrinya menjadi pengikut kristen, bahkan mengancam akan membunuhnya atas itu.

Namun, kecintaannya kepada istrinya mencegahnya untuk melakukan itu. Sebagai wujud kecintaan terakhir, dia memakamkan Gracia secara kristen.

Pada tahun 1862, tahta suci Vatikan mengkanonisasikannya sebagai santa atau orang suci.

Beberapa orang memperdebatkan kepantasan Hosokawa Gracia sebagai martir Kristen karena menurut mereka, dia meninggal hanya sebagai istri setia, bukan karena mempertahankan imannya.

Selain itu dengan memerintahkan pengikut suaminya untuk membunuhnya juga dianggap sebagai tindakan bunuh diri yang terlarang dalam agama Kristen.

Namun, terlepas dari segala kontroversi tersebut, Gracia tetap merupakan tokoh yang dihormati baik oleh Kristen maupun non-Kristen.

Sementara bagi Hosokawa Tadaoki, tidak ada wanita yang dapat mengisi hatinya seperti yang dilakukan oleh istrinya Gracia.

Dia tidak pernah menikah lagi hingga akhir hayatnya.

Baca Juga: Bak Tak Punya Rasa Bersalah Gunakan Dana Umat, Presiden ACT 'Ngeles' Sebut Mobil Mewah Penting demi Hal-hal Berbau 'Kehormatan' Ini, 'Lebih Maksimal'

Baca Juga: Berbanding Terbalik dengan Pemimpinnya yang Bergaji Rp250 Juta, Ternyata Cuma Segini Gaji Pegawai ACT

(*)