Setelah kaki tiga dilemparkan, Surga terbuka, dan Naga Kuning turun dari Surga untuk menyambutnya.
Pada saat itu, Kaisar Kuning menunggangi Naga Kuning bersama lebih dari tujuh puluh pejabat, lalu mereka naik ke surga di siang bolong, setelah berhasil mencapai pencerahan.
Sepuluh ribu orang secara pribadi menyaksikan pemandangan suci yang spektakuler itu.
Para pejabat yang tidak mengejar Kaisar Kuning, dengan rasa terima kasih yang mendalam, mengubur pakaian Kaisar Kuning di Jembatan Gunung.
Itulah yang dimakamkan di monumen Kaisar Kuning di Kabupaten Huangling, Provinsi Shaanxi sekarang.
Legenda itu diceritakan dari generasi ke generasi dan orang-orang China percaya bahwa pada akhir kehidupan yang sukses, seseorang akan naik ke Surga.
Dengan cara ini, mereka percaya bahwa nenek moyang mereka juga kembali ke Surga dan dirawat dengan baik.
Itulah sebabnya orang China memuja leluhur mereka di acara atau festival khusus dan dalam beberapa kasus mereka membangun tempat pemujaan leluhur untuk beribadan bersama.
‘Pemujaan penuh hormat’ terhadap leluhur menjadi ciri utama budaya China.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di