Find Us On Social Media :

‘Hati Saya Sakit Mengambil Posisi Ayah’, Inilah Kaisar Xiaowen, Kaisar yang Baik dan Berhati Besar, Gantikan Ayahnya Karena Sang Ayah Ingin Hidup Santai, Tidah Menghukum Orang yang Sudah Memfitnahnya

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 29 Juni 2022 | 13:00 WIB

(ilustrasi) Kaisar Xiaowen, kaisar yang baik hati dan berhati besar.

Intisari-Online.com –Ada banyak kisah dari kekaisaran China Kuno, mulai dari kaisar, permaisuri, selir, hingga mereka yang berjasa dalam pemerintahan.

Kaisar Xiaowen adalah raja keenam dari Dinasti Wei Utara (386-534 M) selama Periode Dinasti Selatan dan Utara (420-589 M)

Dia dikenal baik, sopan, dan memiliki kecenderungan luar biasa untuk mengakomodasi orang lain.

Saat dia berusia empat tahun, ayahnya, Kaisar Xianwen, menderita sakit yang menjengkelkan.

Kaisar Xiaowen menyedot nanah dari luka ayahnya dengan mulutnya sendiri.

Kaisar Xianwen menyukai doktrin agama Buddha dan hidup dalam ketenangan, dengan sedikit keterikatan pada urusan duniawi dan kekayaan.

Dia sering berpikir untuk meninggalkan istana untuk berkultivasi.

Karena itu, dia memberikan dekrit Kekaisaran, “Saya selalu ingin hidup di zamankuno dan tidak peduli dengan ketenaran dan kekayaan.

Saya memerintahkan putra mahkota untuk menjadi kaisar. Saya hanya ingin hidup santai tanpa peduli dan mengkultivasi diri sendiri.”

Maka, dia memberikan takhta kaisarnya kepada putranya yang berusia lima tahun, Xiaowen.

Kaisar Xiaowen tidak bisa mengendalikan kesedihannya dan dia menangis.

Ayahnya bertanya mengapa bisa begitu.