Find Us On Social Media :

Dalam Dirinya Mengalir Darah Jenghis Khan, Inilah Permaisuri Xiaozhuang Wen dari Mongolia, Nenek Kaisar Terbesar di China, yang Tak Ingin Tinggal di Kota Terlarang dengan Kehidupan Mewahnya

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 24 Juni 2022 | 14:35 WIB

Permaisuri Xiaozhuang Wen, bersama cucunya, Kaisar Kangxi, yang terkenal di kekaisaran China.

Intisari-Online.com – Kita mungkin bertanya-tanya bagaimana kehidupan individu-individu terkenal, termasuk para Kaisar dan pendampingnya di Kekaisaran China Kuno, entah mereka baik atau jahat, atau tidak keduanya.

Permaisuri Xiaozhuang Wen, dihormati sebagai ‘Ibu Dinasti Qing’ oleh generasi selanjutnya.

Nama lengkap Permaisuri Xiaozhuang Wen adalah Bumbutai Borjigit.

Borjigit adalah nama klan Jenghis Kan, salah satu Korchin Mongol.

Ayahnya, Jaisang, adalah seorang ‘beile’ (penguasa divisi administratif) dari Korchin Mongol dan keturunan Qasar, adik dari Jenghis Khan.

Bumbutai menjadi selir Hong Taiji, penguasa kedua Dinasti Machu Qing dari ibu dari Kaisar Shunzhi dan nenek Kaisar Kangxi.

Bumbutai memegang pangkat permaisuri kamar samping di istana Hong Taiji.

Hong Taiji sendiri memiliki lima selir utama dan mereka semua berasal dari klan Borjigit, yang tercata sebagai sekutu Mongol paling awal dari Manchu.

Dua permaisuri (Bumbutai dan Harjol) adalah saudara perempuan, dan keduanya adalah keponakan dari Jere atau Jerjer, yang menikah dengan Hong Taiji pada tahun 1614 dan menjadi permaisurinya pada tahun 1636.

Sebagai permaisuri Hong Taiji, Bumbutai melahirkan tiga putri dan seorang putra antara tahun 1629 dan 1638, dan memiliki pengaruh kuat di istana kekaisaran Qing.

Dia sangat dihormati karena kebijaksanaan dan wawasan politiknya.

Sayangnya, Huang Taiji meninggal, dan ketika itu Bumbutai baru berusia 32 tahun.