Advertorial
Intisari-Online.com – Permaisuri Xiaoshengxian, lahir pada 12 Januari 1692 dan meninggal 2 Mareta 1777, berasal dari Mancu berbatasan dengan klan Niohuru.
Namanya adalah nama anumerta yang diberikan kepada Permaisuri Yinzhen, Kaisar Yongzheng, dan ibu dari Hongli, Kaisar Qianlong.
Dia dihormati sebagai Janda Permaisuri Chongqing selama pemerintahan putranya dan secara anumerta dihormati sebagai permaisuri, meskipun dia tidak pernah memegang pangkat permaisuri selama hidupnya.
Ketika kursi permaisuri kosongsetelah Permaisuri Xiaojingxian dari klan Ulanara meninggal, dia ditempatkan sebagai penanggung jawab harem kekaisaran sebagai selir dengan peringkat tertinggi pada waktu itu.
Kaisar Qianlong sangat menghormatinya dan sering berkonsultasi dengannya untuk meminta nasihat.
Meninggal pada tahun 1777, dia hidup lebih lama dari banyak selir putranya.
Sayangnya, nama pribadi Permaisuri Xiaoshengxian tidak diketahui dan tidak tercatat dalam sejarah.
Tetapi yang jelas dia lahir dari klan Niohuru kelas atas di Beijing.
Ayahnya adalah Lingzhu, yang menjabat sebagai pejabat militer peringkat keempat dan memegang gelar adipati kelas satu, dan ibunya adalah Nyonya Peng, dan dia memiliki empat saudara.
Keluarganya miskin dan tinggal di kota Chengde, dikatakan bahwa untuk berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari saja dilakukan di pasar, ketika dia baru berusia enam atau tujuh tahun.
Pada tahun 1705, ketika usianya tiga belas tahun, saat dia pergi ke ibu kota, tepat saat itu secara kebetulan, para wanita bangsawan sedang menunggu pemilihan ke istana.
Dia mengikuti mereka untuk menyaksikan kegembiraan saat itu, dan penjaga pintu membiarkannya masuk, karena mengira dia adalah salah satu kandidat.
Namun, ketika seleksi dimulai dan pejabat terkemuka menemukan bahwa dia tidak ada daftar, mereka memberi tahu Yinzhen, putra keempat Kaisar Kangxi, yang memintanya untuk memasukkannya ke dalam kelompok terakhir.
Dia kemudian dipilih karena fiturnya biasa dengan sosok tinggi, lalu dia dikirim ke kediaman pangeran dan menerima gelar ‘Gege’.
Namun, dia tidak ‘dilirik’ pangeran. Selain dari istri resminya, Pangeran lebih menyukai selirnya Li, Geng, dan Nian.
Pada musim panas tahun 1710, Pangeran menderita penyakit yang membuat pelayannya tidak mau terlalu dekat dengannya.
Hanya Xiaoshengxian, yang tetap merawat sang Pangeran siang dan malam, hingga sembuh dari penyakitnya setelah dua bulan.
Pangeran berterima kasih padanya atas kesetiaannya, dan tahun berikutnya pada 25 September 1711, Xiaoshengxian melahirkan putra keempatnya, Pangeran Hongli.
Setelah melahirkan, Xiaoshengxian tidak disukai lagi.
Pada tahun 1722, Pagneran Yinzhen, yang diangkat menjadi Pangeran Yong, mengundang Kaisar Kangxi ke kediamannya, Yuanmingyuan, yang kemudian bertemu dengan cucunya, Pangeran Hongli yang berusia sebelas tahun.
Kaisar Kangxi lalu membawa cucunya itu ke istananya sendiri untuk membesarkannya dan keduanya tinggal bersama selama enam bulan.
Kecintaan Kaisar Kangxi pada Hongli cukup untuk meningkatkan statusnya, yang pernah diaudisi oleh kaisar dan dipuji sebagai ‘seseorang dengan nasib baik’.
Kaisar Kangxi meninggal pada 20 Desember 1722 dan digantikan oleh Yinzhen, yang dinobatkan sebagai Kaisar Yongzheng.
Pada tanggal 28 Maret 1723, Lady Niohuru diberikan gelar ‘Permaisuri Xi’, lalu pada tahun 1730, dia diangkat menjadi ‘Permaisuri Mulia Xi’.
Ketika permaisuri Kaisar Yongzheng, Permaisuri Xiaojingxian meninggal pada tanggal 29 Oktober 1731, Selir Mulia Xi ditempatkan sebagai penangjung jawab harem kaisar karena dia adalah permaisuri berpangkat tertinggi pada waktu itu.
Ketika Kaisar Yongzheng meninggal pada tanggal 8 Oktober 17835, dia digantikan oleh Hongli, yang dinobatkan sebagai Kaisar Qianlong.
Sebagai ibu kandung dari kaisar yang berkuasa, maka Permaisuri Xi dihormati sebagai ‘Ibu Suri Permaisuri Chongqing.’
Kaisar Qianlong sangat menghormati ibunya dan sering berkonsultasi dengannya untuk meminta nasihat.
Beberapa orang percaya bahwa dia mungkin berada di belakang pemilihan naas kaisar atas Lady Nara untuk menjadi permaisuri keduanya.
Kaisari Qianlong sering mengunjungi ibunya, dan Janda Permaisuri selalu menemani putranya dalam perjalanannya ke Shenyang dan Delta Sungai Yangtze.
Di usia tuanya, ketika Janda Permaisuri tidak lagi fit untuk bepergian, Kaisar Qianlong menghentikan semua perjalanannya dan melanjutkannya setelah kematian Janda Permaisuri.
Pada saat ulang tahun ke-60 Janda Permaisuri, dirayakan dengan meriah.
Kaisar Qianlong memerintahkan jalan-jalan didekorasi dari Beijing ke Istana Musim Panas.
Puisi China dibacakan untuk menghormatinya dan pengorbanan dilakukan kepada para dewa oleh kaisar dan seluruh istana kekaisaran.
Untuk menghormatinya, kaisar juga memerintahkan pengerukan sebuah danau di Garden of Clear Ripples, yang diberi nama Danau Kunming, serta merenovasi bangunan di tepi danau.
Janda Permaisuri Chongqing meninggal pada tanggal 2 Maret 1977, dan dimakamkan di makam terpisah di Makam Tai, pemakaman Qing Barat.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari