Intisari-Online.com – Ruqaiya Sultan Begum merupakan permaisuri Kaisar Jalaluddin Akbar atau Akbar Agung, yang penguasa ketiga Kesultanan Mughal di India.
Selama 48 tahun (1557-1605) Ruqaiya menjadi permaisuri, menjadikannya sebagai permaisuri terlama di Kesultanan Mughal.
Dia merupakan istri pertama Kaisar Akbar yang telah dijodohkan sejak usia sembilan tahun dan mereka menikah pada saat umurnya 14 tahun.
Sayangnya dalam pernikahan tersebut, Ruqaiya Sultan Begum tidak memiliki keturunan.
Lahir pada tahun 1542, Ruqaiya Sultan Begum terlahir sebagai putri kekaisaran Mughal.
Bila dirunut silsilahnya, dia sebenarnya adalah sepupu Kaisar Akbar sendiri.
Ayah Ruqaiya, Hindal Mirza, adalha putra bungsu kaisar Mughal pertama, Babur, yang juga adik dari Humayun, ayah Akbar.
Ibu Ruqaiya adalah Dildar Begum, putri Muhammad Musa Khwaja dan adik Mahdi Khwaja, yang merupakan ipar Kaisar Babur.
Ruqaiya diberi nama seperti putri Nabi Muhammad, yaitu Ruqaayyah binti Muhammad.
Pada tanggal 20 November 1551, Hindal Mirza meninggal dalam pertempuran membela Kaisar Humayun.
Itu sebenarnya merupakan perang saudara dengan saudara tiri mereka, yaitu pasukan Kamran Mirza.
Sultan Humayun diliputi kesedihan mendalam atas kematian adik bungsunya, demikian pula Ruqaiya.
Karena kasih sayangnya, Sultan Humayun menjodohkan Ruqaiya, yang waktu itu masih berumur sembilan tahun, dengan putranya sendiri, Akbar.
Pertunangan keduanya dilakukan di Kabul, Afghanistan, tidak lama setelah penunjukan Akbar sebagai Gubernur di Provinsi Ghazni pada tahun 1551.
Sebagai hadiah pertunangan mereka, Sultan Humayun memberikan hadiah berupa kekayaan, tentara, dan pengikut dari Hindal dan Ghazni.
Lima tahun setelah pertunangan, atau pada tahun 1556, kesultanan Mughal didera ketidakpastian karena meninggalnya Humayun.
Ruqaiya yang berada di Kabul, bergerak ke Punjab dan bergabung dengan Akbar beserta anggoa perempuan dari keluarga sultan.
Setelah itu, keduanya melangsungkan pernikahan di dekat Jalandhar, Punjab, pada tahun 1556.
Pada tahun 1556 itu pula Akbar naik takhta Kesultanan Mughal, dan Ruqaiya pun resmi menjadi permaisuri.
Mengutip buku Nur Jahan: Empress of Mughal India, sepanjang pernikahan mereka, karena Ruqaiya tidak memiliki keturunan, dia akhirnya mengasuh cucu kesayangan Akbar, Khurram, yang lahir pada tahun 1592 dan nantinya akan menjadi penguasa Mughal kelima.
Khurram adalah putra Jahangir, putra Akbar dari Mariam uz Zamani, yang dianggap membawa keberuntungan menurut tanda-tanda astrologinya.
Dengan kasih sayang Ruqaiya mengasuh Khurram hingga menginjak usia 14 tahun.
Setelah Akbar meninggal pada tahun 1605, Khurram barulah diperbolehkan kembali pada orangtuanya.
Setelah mengasuh Khurram, Ruqaiya juga mengasuh Parhez Banu Begum, putri pertama Akbar dari Kandahari Begum.
Sebagai permaisuri, posisi Ruqaiya terbilang cukup aman dan bertahan hingga hampir lima dekade karena garis keturunannya.
Dia terlahir sebagai putri Mughal, meskipun tidak memiliki keturunan, Ruqaiya tetap menjadi sosok berpengaruh, bahkan setelah Akbar meninggal dan posisi kaisar digantikan oleh Jahangir.
Ruqaiya meninggal di Agra pada tahun 1626 di usia 84 tahun, atau 20 tahun setelah meninggalnya Kaisar Akbar.
Dia kemudian dimakamkan di Taman Babur di Kabul, Afghanistan, tempat dimakamkannya ayahnya, juga kakeknya, Kaisar Babur.
Makam itu dibangun atas perintah anak angkatnya, Kaisar Mughal kelima, Shah Janan atau Khurram.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari