Intisari-Online.com – Tidak semua permaisuri pada kekaisaran China Kuno berasal dari wanita bangsawan, tetapi memang sebagian besar memiliki darah bangsawan China.
Seperti halnya Feng, yang hidup pada tahun 442 – 490 M, dia dihormati sebagai Janda Permaisuri Feng atau Permaisuri Wenming.
Wenming adalah raja berpengaruh dari Dinasti Wei Utara (386-534).
Kehidupan Feng bermula dari gadis bangsawan yang menjadi pelayan budak, dia kemudian menjadi ratu terhormat, lalu menjadi seorang janda permaisuri yang berkuasa dan memerintah kerajaan dengan baik.
Feng tidak hanya menggunakan kecantikannya yang luar biasa, tetapi juga bakat politik yang luar biasa, dan kepribadian yang kuat.
Janda Permaisuri Feng telah membantu dua raja, merebut kekuasaan melalui kudeta dan bakat politiknya.
Dia juga menerapkan serangkaian reformasi yang mengembangkan kerajaannya sambil mempertahankan beberapa kekasih yang tampan dan suka menolong.
Dia membawa Kekaisaran Wei Utara sebuah pemerintahan yang hebat dan kaisar yang luar biasa Yuan Hong, serta untuk dirinya sendiri kehidupan yang cemerlang.
Kakek Feng merupakan raja terakhir Yan Utara (407-436) yang terbunuh setelah kekaisaran runtuh.
Ayah Feng mematuhi Dinasti Wei Utara dan bertugas di sana sebagai pejabat bangsawan, namun ayahnya terlibat dalam pemberontakan dan dieksekusi.
Sementara Kakak Feng melarikan diri dari kerajaan, Feng dikirim ke istana kerajaan sebagai pelayan budak.
Untunglah, bibi Feng adalah selir kekaisaran raja saat ini, selalu menjaga Feng, terlebih lagi Feng bertemu dan membuat Putra Mahkota terkesan hingga jatuh cinta padanya.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR