Intisari-Online.com – Permaisuri Wang adalah putri salah satu perampas kekuasaan paling terkenal di China.
Kehidupan tragisnya menunjukkan bahwa dia menjadi pion dalam ambisi ayahnya.
Karena wasiat ayahnya, dia menikahi Kaisar Ping, namun, ketika ayahnya merebut takhta untuk dirinya sendiri, dia jarang menentangnya kecuali pada kesempatan-kesempatan kecil.
Permaisuri Wang kemudian lebih dikenal dalam sejarah karena kata-kata terakhirnya yang terkenal.
Dia memilih kematiannya sendiri daripada nasibnya ditentukan oleh musuh-musuhnya.
Permaisuri Wang, sebelumnya dikenal sebagai Permaisuri Xiao Ping Wang Huangshou, lahir sekitar tahun 9 SM.
Dia adalah putri Wang Mang dan istrinya, Lady Wang.
Bibi buyutnya adalah Janda Permaisuri Wang Zhengjun, yang menjabat sebagai wali Kaisar Ping.
Janda Permaisuri Agung menunjuk Wang Mang sebagai Panglima Tertinggi untuk membantu Kaisar Ping dengan tugasnya naik takhta.
Wang Mang menjadi bupati tidak resmi dari dinasti Han.
Tetapi, Wang Mang menginginkan berkuasa lebih dan memperkuat kekuasaannya dengan menikahkan putrinya dengan Kaisar Ping.
Dia tahu bahwa Janda Permaisuri Wang Zhengjun akan menentang perjodohan itu, maka dia membuat taktik yang cerdik.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR