Intisari-Online.com – Dalam catatan sejarah, Raja Inggris Henry VIII memiliki beberapa ‘gundik’ selain Ratu yang resmi dinikahi.
Salah satunya adalah Jane Seymour yang bisa dibilang favorit Raja Henry.
Dialah yang melahirkan putra Raja Henry yang telah lama diidam-idamkannya.
Raja Henry membuat potret keluarga mereka yang dilukis bersama setelah kematiannya, menyingkirkan ratu yang saat itu berkuasa, Katherine Parr.
Dia bahkan bergabung dengannya dalam kematina, sementara istri-istri yang lain, beberapa tanpa mahkota, harus puas dengan status melajang untuk selamanya.
Jane Seymour sebenarnya adalah dayang untuk dua istri pertama Raja Henry.
Sementara, Selir Ling, hidupnya secara rinci sebelum naik takhta sebagai permaisuri, memang tidak diketahui.
Dalam sebuah serial TV, Selir Ling digambarkan sebagai pelayan yang menunggu Permaisuri Fucha.
Ini bukan tanpa dasar sejarah.
Dalam sebuah elegi kepada Permaisuri, Kaisar Qianlong menyebutkan bahwa Permaisuri telah mendapat manfaat dari ‘pendidikan’ yang ditawarkan oleh Permaisuri, namun arti pastinya tidak diketahui apa maksudnya.
Hanya saja serial TV itu mengartikan secara harfiah, bahwa Permaisuri Fucha mengajarkan keterampilan kaligrafi dan literasi kepada Selir Ling.
Sementara sumber lain mengatakan bahwa Selir Ling tidak memulai kariernya sebagai pelayan istana, tetapi segera dipromosikan ke posisi guiren, atau ‘Orang Mulia’, lima peringkat di bawah Permaisuri.
Posisi itu masih menempatkannya di bawah bimbingan Permaisuri yang bertugas mengawasi disiplin dan karakter selir kekaisaran.
Jane Seymour, meskipun terlahir sebagai bangsawan, memulai dari kehidupan yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan Katherine dari Aragon.
Dalam posisi yang mirip, latar belakang Selir Ling jauh lebih lemah dari Permaisuri Fucha, Permaisuri Nala, atau banyak permaisuri kekaisaran lainnya.
Namun, kenaikannya yang cepat melintasi jajaran sangat luar biasa.
Dia naik dari peringkat kelima ke peringkat kedua Permaisuri Mulia dalam waktu empat belas tahun.
Setelah kejatuhan Permaisuri Nala yang tak terduga, dia diangkat menjadi Permaisuri Bangsawan Kekaisaran, melansir theirstory.
Posisi itu merupakan sebuah kehormatan langka yang biasanya diperuntukkan bagi selir dari keluarga terkemuka.
Namun, tidak mudah untuk dipromosikan di harem kekaisaran Qing.
Sebagai permulaan, wanita Manchuria terkemuka lebih mungkin dipromosikan.
Kemampuan untuk melahirkan anak laki-laki juga merupakan faktor penentu utama, meskipun Kaisar bisa saja mempromosikan selir favorit tanpa anak.
Seperti halnya Jane Seymour, Permaisuri Ling adalah ibu kandung dari penerus langsung Kaisar, meskipun tidak sepenuhnya jelas pada waktu itu.
Seperti yang ditentukan oleh adat, Kaisar akan menulis nama penggantinya dalam surat wasiat yang tesembunyi di balik plakat di ruang singgasananya.
Hanya pada saat kematian Kaisar (atau turun takhta), surat wasiat itu diambil dan diungkapkan.
Jane Seymour meninggal tak lama setelah kelahiran putranya.
Sementara, Selir Ling lebih beruntung, dia hidup cukup lama sampai kematiannya di usia 47.
Seperti Jane Seymour, dia tidak hidup cukup lama untuk melihat putranya naik takhta.
Kaisar Qianlong memberinya gelar ‘Permaisuri’ secara anumerta.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari