Kaisar menjadi sangat tergila-gila padanya sehingga mereka pergi ke mana-mana bersama dan bersumpah pada surga bahwa mereka ingin hidup bersama dan mati bersama.
Ketika Kaisar Wu dari Zhou Utara melancarkan serangan besar ke Qi Utara, merebut kota penting Pingyang, dikisahkan Gao Wei tengah bersama selir kesayangannya ini.
Pada saat itu, Gao Wei dan Permaisuri Feng sedang berburu di Danau Qilian (di Xinzhou modern, Shanxi).
Ketika Gao Wei mengetahui bahwa Pingyang telah jatuh, dia sebenarnya ingin buru-buru merebutnya kembali, tetapi pada saat itu pula Permaisuri Feng ingin berburu untuk satu putaran lagi.
Ketika dinastinya tengah berada di ujung tanduk, sang kaisar tetap menuruti keinginan Selir Feng.
Baru setelah itu, sang kaisar akhirnya mengumpulkan pasukannya, kemudian mengepung Pingyang, berniat untuk merebutnya kembali.
Pasukan Qi Utara mengepung Pingyang dengan segala upaya, dan setelah beberapa hari mereka mampu menembus tembok itu.
Tetapi pada titik ini, Gao Wei kemudian menghentikan serangannya dan memanggil Permaisuri Feng.
Ketika Permaisuri Feng tiba itulah pasukan Zhou Utara telah mengisi celah yang diciptakan Qi Utara, dan karena itu mereka bisa menguasai kota.
Oleh Kaisar Wu, Gao Wei diangkat sebagai Adipati Wen, dan saat itu, Gao Wei masih sempat meminta agar Permaisuri Feng kembali.