Intisari-Online.com - Dalam era Kekaisaran China Kuno,Kaisar Chongzhen adalahKaisar China ke-17 dan terakhir dari dinasti Ming.
Kaisar Chongzhen juga etnis Han terakhir yang memerintah China sebelum penaklukan Manchu Qing.
Dalam Kekaisaran China Kuno, dia memerintah dari tahun 1627 hingga 1644.
"Chongzhen," nama era pemerintahannya, berarti "terhormat dan menguntungkan."
Namun nama lahirnya adalahZhu Youjian.
Dilansir dari China Daily pada Senin (13/6/2022), Zhu Youjian adalah putra kelima Zhu Changluo, Kaisar Taichang, dan salah satu selir berpangkat rendah, Lady Liu.
Ketika Zhu Youjian berusia empat tahun, ibunya dieksekusi oleh ayahnya untuk alasan yang tidak diketahui dan dikuburkan secara rahasia.
Zhu Youjian kemudian diadopsi oleh selir ayahnya yang lain.
Dia pertama kali dibesarkan oleh Selir Kang, dan setelah dia mengadopsi kakak tertuanya Zhu Youxiao.
Namun dia dibesarkan oleh Selir Zhuang.
Semua putra Kaisar Taichang meninggal sebelum mencapai usia dewasa kecuali Zhu Youxiao dan Zhu Youjian.
Zhu Youjian dibesarkan di lingkungan yang relatif sepi tapi tenang.
Setelah Kaisar Taichang meninggal pada tahun 1620, kakak Zhu Youjian Zhu Youxiao menggantikan ayah mereka dan dinobatkan sebagai Kaisar Tianqi.
Dia memberikan gelar "Pangeran Xin" kepada Zhu Youjian.
Padatahun 1627, Kaisar Tianqi sedang sakit parah dan menginginkan Zhu Youjian untuk mengandalkan Wei Zhongxian, seorang kasim kuat yang telah mendominasi pemerintahan saudaranya, di masa depan.
Tapi dia tidak mau melakukannya. Malahan dia menyingkirkan beberapa pejabat yang lebih korup.
Kaisar Chongzhen naik takhta pada usia 16 tahun setelah kematian saudaranya, Kaisar Tianqi.
Lalu tersiar kabar bahwa pemberontak Shunsedang mendekati ibu kota melalui Juyong Pass, dan Kaisar Chongzhen mengadakan pertemuan,
Namun Alih-alih menghadapi para pemberontak, Kaisar Chongzhen malah mengumpulkan semua anggota keluarga kekaisaran kecuali putra-putranya.
Menggunakan pedangnya, dia membunuh Selir Yuan dan Putri Zhaoren, dan memotong lengan Putri Changping.
Pada tanggal 25 April, Kaisar Chongzhen dikatakan telah berjalan ke Meishan, sebuah bukit kecil di Taman Jingshan saat ini.
Di sana, dia gantung diri di pohon dengan selempang.
Menurut beberapa catatan, kaisar meninggalkan catatan bunuh diri yang mengatakan, "Saya mati tidak mampu menghadapi leluhur saya di dunia bawah, sedih dan malu.""Semoga para pemberontak mencabik-cabik mayat saya dan membantai pejabat saya."
"Tetapi jangan biarkan mereka merusak makam kekaisaran atau membahayakan salah satu dari warga kita."
Lalu seorang pelayan menemukan tubuh kaisar di bawah pohon. Kaisar Chongzhen pundimakamkan di makam Ming.
Pemberontakan Manchu lalu membentuk dinasti Qing.