Dengan mayat yang tidak ada jeroannya, maka proses dehidrasi dimulai, dimulai dengan natron, garam mineral yang lazim di wilayah tersebut.
Kemudian, tubuh diisi dan dibungkus dengan garam ini dan tetap seperti itu selama 40 hari.
5.Isi kering
Setelah dehidrasi, mayat dicuci dengan air dari Sungai Nil, kemudian zat aromatik dan minyak ditambahkan untuk meningkatkan elastisitas kulit.
Agar tidak cacat, maka tubuh diisi dengan serbuk gergaji dan tanaman kering.
Lalu, tubuh akan dibalut dengan 20 lapis kain linen yang telah dikanji, melansir Historical Eve.
6. Dari kepala sampai kaki
Urutan pembalutan linen mulai dari kepala, dilanjutkan dengan tangan (kanan terlebih dahulu0, dan diakhiri dengan kaki (urutan yang sama).
Pada proses mumifikasi tersebut, Imam (Hery-Seshta) mengenakan topeng Anubis, Dewa kematian.
Balutan linen tersebut kemudian disiran resin cair yang menyatukan mereka.
Setelah dibalut dan diberikan pengawetan, maka mumi tersebut dikembalikan ke keluarga dan dikuburkan.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari