Find Us On Social Media :

Percaya Bahwa Ada Kehidupan Setelah Kematian, Proses Mumifikasi Orang Mesir Kuno Hanya Dilakukan untuk Raja dan Kaum Bangsawan, Perlakuan Berbeda untuk Orang-orang Miskin, Seperti Apa?

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 23 Desember 2021 | 11:15 WIB

Penggambaran proses mumifikasi di Mesir Kuno yang hanya berlaku untuk Firaun dan kaum bangsawan.

 

Intisari-Online.com – Selama berabad-abad, orang Mesir kuno mengembangkan metode pengawetan tubuh agar tetap hidup.

Ini karena kepercayaan mereka akan kehidupan setelah kematian.

Prosesnya termasuk pembalseman mayat dan membungkusnya dengan kain linen.

Hari ini kami menyebutnya proses mumifikasi.

Baca Juga: Tak Hanya Karena Pemujaan Terhadap Dewi Bastet, Ini Rupanya Alasan Orang Mesir Kuno Lakukan Tradisi Mumifikasi Kucing Peliharaan Mereka

 

Orang Mesir kuno percaya bahwa setiap orang memiliki jiwa yang mereka sebut dengan dua nama, ba dan ka.

Ba digambarkan sebagai burung dengan kepala manusia; ka adalah kembaran dari setiap orang.

Baik ba dan ka, mereka percaya, dilepaskan dari tubuh pada saat kematian. Sejak saat itu mereka tidak tinggal dengan damai di satu tempat.

Orang Mesir kuno percaya bahwa ketika seseorang meninggal, jiwa mereka meninggalkan tubuh mereka.

Baca Juga: Jadi Peradaban Paling Maju di Zaman Kuno, Inilah Prestasi Mesir Kuno yang Hingga Kini Masih Digunakan, Mulai dari Kalender Hingga Seni Tembikar