Puyi memilih Wenxiu, yang nantinya akan menjadi selirnya.
Keluarga Piuyi tidak setuju karena mereka tahu bahwa Puyi baru berusia 12 tahun, jadi mereka menyarankan Wanrong sebagai gantinya.
Pada akhirnya, Wanrong terpilih sebagai istri pertama Puyi dan Wenxiu sebagai istri keduanya yang mengikuti tradisi.
Dalam persiapan untuk pernikahan itu, Wanrong mengikuti kursus yang mengajarinya bagaimana bertindak sebagai seorang bangsawan dan Permaisuri.
Disebutkan bahwa dia menangis berkali-kali sebelum menikah karena dia sadar akan hilangnya kebebasannya yang akan segera terjadi.
Wanrong kemudian menikahi Puyi pada 30 November.
Kekhawatiran dan kesedihan Wanrong sebelum pernikahan hanyalah bayangan dari pernikahan dan kehdiupannya yang menyedihkan sebagai seorang bangsawan.
Hal tersebut dimungkinkan karena banyaknya ritual di Kota Terlarang, seperti dia begadang sepanjang malam untuk persiapan dengan seorang tutor.
Namun, pasangan itu tidak memiliki anak untuk melengkapi pernikahan mereka.
Ditambahnya opium untuk Wanrong tidak membantu, ini diberikan izin oleh Kaisar untuk membantu penyakit mental yang dideritanya.
Untuk selanjutnya, Wanrong tidak hanya kecanduan obat ini, tetapi dia juga kecanduan merokok tembakau.
Puyi dan Wanrong dipaksa keluar kota oleh Feng Fuxiang pada November 1924, mereka lalu pergi ke Tianjin, dan tinggal dalam damai untuk sementara waktu.