Find Us On Social Media :

Meski Ukraina Sudah Babak Belur dan Hampir Semua Wilayahnya Dikuasai Rusia, Ini Alasan Ukraina Akan Terus Melakukan Perlawanan, Gelonggongan Senjata Dari NATO Ini Alasannya

By Afif Khoirul M, Sabtu, 26 Maret 2022 | 16:47 WIB

Rudal Rusia memasuki kota Mariupol

Sementara itu, informasi yang diposting di akun media sosial resmi pemerintah Ukraina mengatakan bahwa pertempuran sengit terjadi di berbagai arah di sekitar ibukota Kiev.

Pasukan Ukraina tampaknya telah merebut kembali tanah di timur ibu kota dari Rusia.

Berbicara pada konferensi pers pada 24 Maret, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menegaskan bahwa aliansi itu tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina karena itu akan mengarah pada konflik habis-habisan dengan Rusia.

Dia juga mengatakan bahwa NATO seharusnya tidak membiarkan konflik di Ukraina meningkat lebih lanjut.

Pada hari yang sama, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan di Brussel bahwa Prancis meningkatkan upaya untuk mencegah eskalasi di Ukraina.

Sementara mengesampingkan kemungkinan mengirim pasukan untuk melakukan intervensi langsung, lapor Reuters.

Baca Juga: Bahkan Seisi Eropa Nyaris Mengecam Ukraina, Cuma Negara Inilah yang Hampir Mustahil Jatuhkan Sanksi ke Rusia, Apa Alasannya?

Baca Juga: Kecil-kecil Cabai Rawit, Ukraina Berhasil Bunuh Jenderal Keenam Rusia Lantaran Diduga Kerahkan Tim Intelijen Militer Khusus untuk 'Membidik' Perwira Rusia

Mantan presiden Rusia: Sanksi tidak memengaruhi Kremlin

"Bodoh untuk percaya bahwa sanksi Barat terhadap bisnis Rusia dapat berdampak pada pemerintah Rusia," kata mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev pada 25 Maret.

Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Rusia RIA, Medvedev, yang saat ini menjabat sebagai wakil ketua Dewan Keamanan, menegaskan bahwa sanksi hanya akan memperkuat masyarakat Rusia dan tidak membuat penduduk tidak puas dengan pemerintah.

Barat telah mengumumkan serangkaian sanksi terhadap Rusia setelah Moskow melancarkan operasi militer di Ukraina.