Find Us On Social Media :

Tanpa Ampun Terus Hujani Ukraina dengan Rudal, Ternyata Ini Alasan Rusia Tak Mau Berhenti Serang Ukraina Meski Sedang Berrnegosiasi

By May N, Selasa, 22 Maret 2022 | 16:55 WIB

Rudal Rusia memasuki kota Mariupol

Pada 21 Maret, militer Rusia meminta pemerintah Mariupol untuk menyerah untuk menghindari korban sipil, tetapi Kiev membantahnya.

"Perlawanan Mariupol memainkan peran besar dalam menyabotase rencana militer Rusia," tulis Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov di Facebook.

“Bom dijatuhkan setiap 10 menit di Mariupol. Kami membutuhkan lebih banyak amunisi, senjata anti-tank dan anti-pesawat," kata Svyatoslav Palamar, seorang kapten tentara Ukraina di Mariupol, kepada CNN.

Pada 21 Maret, kantor berita Interfax mengutip Denis Pushilin - pemimpin Republik Donetsk yang memproklamirkan diri - mengatakan bahwa dibutuhkan lebih dari seminggu bagi tentara Rusia untuk mengendalikan Mariupol.

“Kami tidak terlalu optimis hanya membutuhkan waktu 2-3 hari. Bahkan mungkin perlu lebih dari seminggu untuk mengendalikan Mariupol. Kota ini sangat besar," kata Denis Pushilin seperti dikutip Interfax.

Baca Juga: Dengan Jantan Minta Dibombardir oleh Angkatan Udaranya Sendiri, Inilah Alexander Prokhorenko, 'Rambo Rusia' yang Sangat Dihormati Putin, Ini Alasan di Balik Keputusannya

Baca Juga: Bak Dibikin Meledak Tanpa Harus Diserang, Otak Para Pemimpin NATO Dibuat Pusing dengan Rencana Pembunuhan Putin, Sosok Penggantinya Malah Bisa Bikin Eropa Banjir Darah