Find Us On Social Media :

Tanpa Ampun Terus Hujani Ukraina dengan Rudal, Ternyata Ini Alasan Rusia Tak Mau Berhenti Serang Ukraina Meski Sedang Berrnegosiasi

By May N, Selasa, 22 Maret 2022 | 16:55 WIB

Rudal Rusia memasuki kota Mariupol

Intisari - Online.com - Pada 21 Maret, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Rusia akan melanjutkan pembicaraan damai tetapi dengan tegas tidak memerintahkan gencatan senjata di Ukraina.

"Setiap jeda bisa menjadi kesempatan bagi pasukan Ukraina untuk berkumpul kembali dan melawan tentara Rusia," kata Peskov, mencatat bahwa militer Rusia telah menghadapi situasi ini "berkali-kali" ketika memutuskan untuk melakukan gencatan senjata di Ukraina.

Menurut Dmitry Peskov, selama operasi militer di Ukraina, Rusia telah berulang kali menyatakan gencatan senjata dengan harapan warga sipil dapat dievakuasi dari zona perang dan menerima bantuan kemanusiaan.

Namun, Rusia percaya bahwa pihak Ukraina telah "memanfaatkan" ini untuk memperkuat pasukannya dan menyebabkan militer Rusia menghadapi beberapa kesulitan.

Sejak 5 Maret, Rusia dan Ukraina berulang kali saling menyalahkan ketika koridor kemanusiaan dilanggar di banyak kota, terutama Mariupol.

Pihak Rusia menuduh angkatan bersenjata Ukraina sengaja menghalangi koridor kemanusiaan untuk menggunakan warga sipil sebagai "perisai hidup".

Pada konferensi pers pada 21 Maret, juru bicara Kremlin mengatakan bahwa Moskow tidak menutup kemungkinan untuk mengadakan pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Zelensky dengan syarat ada lebih banyak kemajuan dalam negosiasi.

"Untuk membicarakan pertemuan antara kedua presiden, pertama-tama, pembicaraan harus dilakukan dengan sukses dan menyepakati hasilnya," kata Dmitry Peskov.

Baca Juga: Gawat, Ternyata Rusia Punya Sengketa dengan Negara Asia Ini, Negeri Beruang Mengaku 'Ogah' Lanjutkan Negosiasi Damai, Perang dengan Ukraina Ini Jadi Pemicunya!

Baca Juga: Tak Sanggup Lepas dari 'Ketek' AS Sejak Ratusan Ribu Warganya Dibinasakan 7 Dekade Silam, Negara Ini Kini Bersiap Kena Amuk Rusia Usai Ikut-ikutan Jatuhkan Sanksi

Menurut Dmitry Peskov, sejauh ini, negosiasi antara Rusia dan Ukraina "belum membuat kemajuan yang signifikan" dan "belum ada kesepakatan yang dapat ditandatangani".

Pernyataan Dmitry Peskov datang dalam konteks ibukota Kiev dan kota pelabuhan Ukraina Mariupol berada di bawah banyak tekanan dari serangan Rusia.