Find Us On Social Media :

Bak Dibikin Meledak Tanpa Harus Diserang, Otak Para Pemimpin NATO Dibuat Pusing dengan Rencana Pembunuhan Putin, Sosok Penggantinya Malah Bisa Bikin Eropa Banjir Darah

By Tatik Ariyani, Selasa, 22 Maret 2022 | 11:55 WIB

Ilustrasi. Presiden Rusia Vladimir Putin

Intisari-Online.com - 24 Februari 2022 lalu, Presiden Rusia Valdimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina.

Invasi Rusia ke Ukraina tersebut membuat hubungan Rusia dan Barat makin memburuk.

Untuk memulihkan hubungan yang memburuk dengan Barat tersebut, ada laporan yang mengatakan bahwa Putin akan dibunuh oleh Kremlin.

Badan intelijen Ukraina telah berbagi laporan bahwa elit Rusia sedang mempertimbangkan untuk mencopot Vladimir Putin sebagai Presiden Rusia.

Mengutip metode seperti "keracunan, penyakit mendadak dan kecelakaan", Intelijen Pertahanan Ukraina (DIU) mengatakan kelompok berpengaruh dari bisnis dan pendirian politik negara dapat menempatkan direktur Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) Alexander Bortnikov di posisi teratas.

Sementara pihak berwenang Rusia belum menanggapi klaim tersebut.

"Tujuan mereka adalah untuk menyingkirkan Putin dari kekuasaan sesegera mungkin dan memulihkan hubungan ekonomi dengan Barat, yang hancur akibat perang di Ukraina," tulis badan tersebut di halaman Facebook resminya.

“Sudah diketahui bahwa Bortnikov dan beberapa perwakilan berpengaruh lainnya dari elit Rusia sedang mempertimbangkan berbagai opsi untuk mencopot Putin dari kekuasaan. Secara khusus, keracunan, penyakit mendadak, atau 'kebetulan' lainnya tidak dikecualikan.”

Baca Juga: Pantas Seisi Bumi Ketakutan Setengah Mati, Ternyata Segini Dampak Kerusakan yang Ditimbulkan Jika Rusia Gunakan Senjata Nuklirnya

Baca Juga: Seantero Bumi Kini Wajib Pasang Mata ke Ukraina, Invasi Rusia Kini Masuk ke Fase Paling Mematikan, Benarkah akan Ada Kemusnahan Massal?

Melansir News.com.au, Selasa (22/3/2022), DIU juga mengutip kegagalan militer Rusia sebagai alasan potensial untuk keluarnya Putin.

Alexander Bortnikov sendiri dianggap sebagai bagian dari lingkaran dalam Putin dan dia telah bekerja sebagai direktur FSB sejak 2008.