Han China mengirimkan 150.000 tentara yang dipimpin oleh lima jenderal untuk mengalahkan Xiongnu.
Pada tahun 71 SM, mereka pun akhirnya berhasil meraih kemenangan.
Putri Jieyou memanfaatkan pelayannya, Feng Liao, yang sangat pintar dan berpengalaman klasik, menikah dengan seorang jenderal Wusun aristokrat.
Dia sering menjadi uturan Putri Jieyou di wilayah barat Wusun, dan telah mengamankan takhta putra dari Putri Jieyou pada tahun 53 SM, serta memperkuat pemerintahan cucu Putri Jieyou pada tahun 51 SM.
Pada tahun 65 SM, Putri Jieyou percaya bahwa putra sulungnya, Yanguimi, menggantikan Raja Wengguimi.
Lalu, Putri Jieyou meminta izin pada suaminya untuk menulis surat kepada Han China meminta mereka mengirim seorang putri untuk menikahi putranya, yang akan membantu memperkuat hubungan Han China dan Wusun.
Raja Wengguimi setujun, namun sebelum Putri Jieyou bisa mengirim suratnya, suaminya meninggal.
Putri Jieyou pun gagal menjadinya putranya sebagai Raja Wusun.
Takhta pun diberikan kepada Nimi, putra Raja Cenzou dari istrinya Xiongnu, yang kemudian dikenal dalam sejarah sebagai ‘Raja Gila’.
Pada tahun 64 SM, Raja Nimi menikahi Putri Jieyou, melansir History of Royal Women.