Pada tahun yang sama dia menikah, dia dipaksa untuk bergabung dengan militer Jepang dan berada di garis depan ambisi kekaisaran Jepang.
Yi U memulai dinas militernya di Tokyo dan dikirim ke Manchuria pada tahun 1937 di tengah perang Jepang melawan China.
Yi U juga lulus dari perguruan tinggi militer pada tahun 1941 dan mulai berkeliling Malaysia dan Filipina untuk menjadi alat propaganda ambisi kekaisaran Jepang di wilayah tersebut.
Dia kembali ke Manchuria dan bertugas sampai tahun 1945, dan diberhentikan dari militer pada Mei 1945, melansir History of Yesterday.
Yi U kembali ke Seoul untuk merawat putranya yang sakit, tetapi dia kembali mendapat panggilan militer pada bulan Juni untuk mempersiapkan serangan di daratan Jepang.
Dia tahu bahwa bila dia pergi ke Jepang berarti kemungkinan besar dia akan mati karena serangan udara, maka Yi U mengucapkan selama tinggal kepada anak-anak dan istrinya.
Dan dia pun ditugaskan di Hiroshima pada bulan Juli.
Sebulan kemudian, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom pertama di Hiroshima dan Yi U terkena radiasi parah, karena dia hanya berjarak 700 meter dari lokasi pengeboman.
Yi U tidak mati di tempat, tetapi kehilangan nyawanya pada lusa hari.
Pemakamannya dilakukan di Seoul pada bulan yang sama dan jenazahnya dimakamkan di dekat Seoul di sebelah Heungsun Daewongun, kakek buyutnya.