"Tetapi ada harga yang harus dibayar, yakni dengan meningkatnya tingkat kekerasan yang berimbas ke kehidupan warga sipil,” tambahnya.
Ukraina mengklaim ada 20.000 lebih permintaan sukarelawan dari 52 negara berbeda.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Rusia mengungkapkan bahwa sekitar 16.000 pejuang dari Timur Tengah siap berangkat ke Ukraina untuk mendukung tentara Rusia.
Daniel Byman, seorang rekan senior di Brookings Institution, berpikir jumlahnya mungkin bisa "meningkat".
“Saya pikir hanya sejumlah kecil sukarelawan asing yang hadir di Ukraina."
"Di antara mereka, hanya sedikit yang memiliki pengalaman tempur nyata. Kekuatan ini tidak cukup untuk mengubah gelombang perang."
"Kendala bahasa adalah masalah besar,” kata Daniel Byman.
Menurut Daniel Byman, tidak baik sukarelawan asing datang ke Ukraina, terlepas dari pihak mana yang mereka pilih untuk membantu.
Sebuah studi baru-baru ini oleh Warontherocks menunjukkan bahwa mayoritas sukarelawan asing cenderung lebih kejam dari biasanya.
Di medan perang, mereka mudah mengungkapkan pemikiran ekstremis, melakukan kekejaman bahkan menjadi penjahat perang.