Find Us On Social Media :

Sudah Habis Cara untuk Membendung Serangan Rusia yang Makin Brutal, Ukraina sampai Bebaskan Masuk Ukraina Siapa Saja Pasukan yang Mau Membela Negaranya

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 17 Maret 2022 | 16:27 WIB

(ilustrasi) Tentara Ukraina memegang senjata anti tank NLAW di luar kota Kyiv

"Tetapi ada harga yang harus dibayar, yakni dengan meningkatnya tingkat kekerasan yang berimbas ke kehidupan warga sipil,” tambahnya.

Ukraina mengklaim ada 20.000 lebih permintaan sukarelawan dari 52 negara berbeda.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Rusia mengungkapkan bahwa sekitar 16.000 pejuang dari Timur Tengah siap berangkat ke Ukraina untuk mendukung tentara Rusia.

Daniel Byman, seorang rekan senior di Brookings Institution, berpikir jumlahnya mungkin bisa "meningkat".

“Saya pikir hanya sejumlah kecil sukarelawan asing yang hadir di Ukraina."

"Di antara mereka, hanya sedikit yang memiliki pengalaman tempur nyata. Kekuatan ini tidak cukup untuk mengubah gelombang perang."

Baca Juga: Sebut 103 Anak Kecil Meninggal Dunia Selama Perang Rusia Ukraina, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Tak Akui Serangan Ukraina dengan Rudal Balistik ke Wilayah yang Dibebaskan Putin Ini

 Baca Juga: Tak Tinggal Diam Drone Ukraina Buatan Turki Hancurkan Peralatan Militernya, Rusia Gunakan Drone Forpost-R Buatan Israel untuk Luncurkan Serangan Udara

"Kendala bahasa adalah masalah besar,” kata Daniel Byman.

Menurut Daniel Byman, tidak baik sukarelawan asing datang ke Ukraina, terlepas dari pihak mana yang mereka pilih untuk membantu.

Sebuah studi baru-baru ini oleh Warontherocks menunjukkan bahwa mayoritas sukarelawan asing cenderung lebih kejam dari biasanya.

Di medan perang, mereka mudah mengungkapkan pemikiran ekstremis, melakukan kekejaman bahkan menjadi penjahat perang.