Sebut 103 Anak Kecil Meninggal Dunia Selama Perang Rusia Ukraina, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Tak Akui Serangan Ukraina dengan Rudal Balistik ke Wilayah yang Dibebaskan Putin Ini

May N

Penulis

Serangan rudal Ukraina ke Republik Rakyat Donetsk ciptakan kawah besar

Intisari - Online.com -Perang Rusia-Ukraina telah menyebabkan setidaknya 103 anak meninggal dunia karena serangan Rusia ke negara pecahan Uni Soviet sejak tiga pekan yang lalu.

Hal ini disampaikan oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

"Semalam pasukan Rusia terus menembaki wilayah Ukraina, kota-kota damai kami, warga kami. Kharkiv dan wilayah sekitar.

"Mereka membom wilayah Odesa, mereka menembakkan rudal ke Kyiv, menghancurkan infrastruktur sipil Zaporizhzhia," ujar Zelensky dalam video yang diunggah di Facebook pada Rabu (16/3) dikutip dari CNN.

Ia melanjutkan, "Sampai pagi ini, 103 anak meninggal."

Zelensky menyalahkan pasukan Moskow sebabkan ratusan kali lebih banyak kerusakan di Ukraina, dibandingkan kerusakan yang ditimbulkan Ukraina di Donbas selama delapan tahun perang.

Ia menyebut 400 lembaga pendidikan sudah dihancurkan pasukan Rusia, dan sekitar 119 lembaga tersebut berada di wilayah Donetsk.

Ukraina sudah mengajak berbicara Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional guna melaporkan tindakan Rusia.

Baca Juga: Tak Tinggal Diam Drone Ukraina Buatan Turki Hancurkan Peralatan Militernya, Rusia Gunakan Drone Forpost-R Buatan Israel untuk Luncurkan Serangan Udara

Baca Juga: Tak Gentar Disanksi Barat, Putin Sebut Dominansi Politik dan Ekonomi Barat yang Mengglobal Sudah Tak Relevan Lagi, 'Golden Billion Sedang Runtuh'

Kantor Kejaksaan Ukraina dan lembaga penegak hukum mulai bekerja mengajukan para penyerang ke pengadilan.

Perang Rusia-Ukraina dimulai ketika Presiden Rusia, Vladimir Putin, memutuskan menyerang Ukraina pada 24 Februari lalu.

Pertempuran dan ledakan terus terjadi.

Rusia membombardir rumah sakit bersalin, apartemen, dan area sipil lainnya.

PBB menyebut korban tewas karena perang Rusia-Ukraina mencapai 636 orang dan 1125 terluka.

Pemerintah Ukraina sendiri menyebut korban meninggal sebanyak 2000 jiwa.

Pembicaraan antara kedua negara ini untuk mengakhiri invasi sudah memasuki putaran keempat. Namun belum ada tanda-tanda hasil yang signifikan.

Rusia bersedia mengakhiri invasi jika tuntutannya terpenuhi.

Baca Juga: 'Tunduk' Berarti Kalah Atau JadiPecundang,Pembelot Rusia Ini Ungkap BagaimanaRezim Putin Sudah Kalah PerangBahkan Jika Rusia Berhasil Merebut Kyiv

Baca Juga: Sudah Disangkal Mati-matian Tapi Sarangnya Malah Dihantam Rudal Rusia, AS Diam-diam Rekrut Tentara Bayaran untuk Ukraina, Upah Sehari Bisa untuk Beli 2 Motor

Tuntutan itu yakni sikap netral Ukraina, pengakuan Crimea sebagai wilayah Rusia, dan penghentian tindakan Nazifikasi di kawasan timur.

Ukraina menuntut gencatan senjata dan penarikan pasukan Rusia.

Mereka juga menegaskan, Ukraina tak akan melepas wilayah kedaulatan mereka.

Serangan Ukraina ke Donetsk

Sementara itu melansir RT, dikabarkan bahwa Ukraina menyerang kota dengan rudal balistik.

Hal ini diklaim oleh Republik Rakyat Donetsk.

Empat orang cedera setelah rudal Tochka-U menyerang Makeevka.

Rudal tersebut mendarat di wilayah penduduk Makeevka, sebuah kota di luar Donetsk, pada Selasa sore, seperti disebut juru bicara militer Republik Rakyat Donetsk, Pavel Fomenko.

Baca Juga: Bak Bocah yang Dibangunkan Paksa saat Sedang Asyik-asyiknya Bermimpi, Zelensky Akhirnya Pilih 'Khianati Balik' Barat, Sampai Sebut Dirinya Kini 'Berakal' karena Ini

Baca Juga: Situasinya Digambarkan Bak Perang Dunia II Terungkap Pemandangan Neraka yang Terjadi di Eropa Akibat Perang Rusia-Ukraina

Ia menambahkan bahwa empat orang, termasuk dua anak kecil, telah terluka.

Rudal itu menimbulkan sebuah kawah, merusak fasad dan jendela-jendela kompleks apartemen terdekat.

Video-video dari TKP menunjukkan apa yang tampaknya bagian dari rudal yang ditemukan oleh tim penyelamat.

Berita datang sehari setelah Republik Rakyat Donetsk laporkan bahwa rudal lain dari kelas yang sama ditembakkan ke Donetsk.

Pejabat mengatakan bahwa rudal itu membawa klaster amunisi, dan salah satu bagian peledaknya jatuh di jalanan kota, membunuh 21 warga.

Kiev belum berkomentar apapun atas tuduhan tersebut terkait Makeevka, tapi sebelumnya mereka menyangkal melaksanakan serangan rudal menyerang Donetsk.

Leonid Matyukhin, seorang juru bicara Ukraina, mengklaim bahwa rudal itu jelas-jelas "rudal Rusia atau amunisi mereka lainnya."

Pejabat Ukraina menuduh Rusia menyerang kota Avdeevka dengan rudal Tochka-U minggu ini, dan juga wilayah perlindungan di Kiev, Kharkov, dan kota-kota lain.

Baca Juga: Sulit Dicegat Pertahanan Ukraina, Rupanya Rusia Gunakan Rudal 'Penghindar Radar' Iskander-M untuk Bidik Target dengan Akurasi Tepat, AS Sampai Terperdaya

Baca Juga: Seantero Eropa Panik Borong Zat Ini Gara-gara Berita yang 'Digoreng' Medianya Sendiri, Media Rusia Langsung Beberkan Fakta, Dijamin Bikin 'Orang Barat' Malu

Kementerian Pertahanan Rusia, sementara itu, bersikeras bahwa mereka hanya menarget situs-situs militer saja, seperti lapangan udara, unit pertahanan udara, dan stasiun radar.

Kementerian juga menuduh "nasionalis Ukraina" menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia.

Menurut Zvezda, saluran TV resmi Kementerian Pertahanan Rusia, militer Rusia mengganti rudal balistik Tochka-U dengan sistem Iskander pada 2019.

Baca Juga: Soroti 'Foto-foto Aneh' Vladimir Putin, Mantan Agen KGB Ini Ungkap Kesalahan Besar Presiden Rusia Itu Atas Invasinya ke Ukraina

Baca Juga: Seisi Dunia Menahan Napas, Belum Kelar Perang Rusia dan Ukraina, MendadakKorea Utara, Iran, dan China Siap Luncurkan Rudal Nuklir Hari Ini, Ada Apa Lagi?

Artikel Terkait