Find Us On Social Media :

Sudah Habis Cara untuk Membendung Serangan Rusia yang Makin Brutal, Ukraina sampai Bebaskan Masuk Ukraina Siapa Saja Pasukan yang Mau Membela Negaranya

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 17 Maret 2022 | 16:27 WIB

(ilustrasi) Tentara Ukraina memegang senjata anti tank NLAW di luar kota Kyiv

Intisari-Online.com - Kurang dari 48 jam setelah Rusia mengumumkan invasi kei Ukraina, Presiden Zelensky meminta warga negara asing untuk bergabung dengan "Korps Pertahanan Internasional Ukraina".

Menurut beberapa ahli, tindakan Ukraina ini bisa "menguntungkan dan berbahaya".

Ukraina mengatakan akan mencabut syarat visa dan mengeluarkan paspor untuk tentara asing yang ingin datang dan membantu melawan militer Rusia.

Pada 8 Maret, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov mengatakan bahwa Ukraina menerima lebih dari 20.000 sukarelawan asing yang meminta untuk bergabung dengan tentara Ukraina.

Menurut Zelensky, tentara asing pertama yang datang ke Ukraina sudah ikut berperang.

Banyak ahli memperingatkan bahwa ribuan sukarelawan yang muncul di Ukraina bisa menyebabkan efek negatif jangka pendek dan panjang.

“Konsekuensi yang paling jelas dari keberadaan relawan asing adalah dapat meningkatkan keparahan konflik."

"Mentalitas relawan asing biasanya mendukung pihak yang lebih lemah."

Baca Juga: Seisi Dunia Bisa Bernapas Lega, Pakar Ini Beberkan Prediksi Kapan Perang Rusia-Ukraina Berakhir

 Baca Juga: Bisa Jadi Kegagalan Keberhasilan Dua Periode Jokowi, Sikap Indonesia yang 'Condong' Membela Rusia dan Biarkan Ukraina Dilibas Rusia Dikritik Banyak Pihak Internasional, Acara Ini Terancam

Hal itu memperpanjang perang dan menyebabkan jatuhnya lebih banyak korban," kata David Malet, pakar di American University (AS) dan penulis "Foreign Warriors" sebagaimana diwartakan 24h.com.vn, Rabu (26/3/2022).

“Tentu saja, dalam beberapa kasus, kehadiran sukarelawan dapat membantu pihak yang lebih lemah untuk membalikkan keadaan."