Begitu Permaisuri Ban Jieyu tersingkir, Zhao Feiyan dan saudara perempuannya menjadi favorit Kaisar.
Kaisar Cheng juga memiliki hubungan yang tidak bahagia dengan Permaisuri Xu, dan kedua bersaudara Zhao itu mengambil kesempatan untuk menuduh Xu melakukan sihir.
Meski Kaisar tahu bahwa tuduhan terhadap Permaisuri Xu adalah palsu, namun tidak tidak ingin mempertahankan hubungannya, Permaisuri Xu pun diturunkan takhtanya.
Karena kosongnya posisi Permaisuri, maka Kaisar memutuskan untuk menjadikan Zhao Feiyan sebagai Permaisuri.
Namun, ibu Kaisar, yaitu Janda Permaisuri Wang Zhengjun, menolak karena latar belakang Zhao Feiyan yang rendah, tetapi karena kegigihan kaisar, dia pun mengalah dan akhirnya setuju membiarkan Zhao Feiyan menjadi Permaisuri.
Pada tahun 16 SM, Zhao Feiyan dinobatkan sebagai Permaisuri, sedangkan Zhao Hede diangkat menjadi ‘Zhaoyi’ (peringkat kedua, yang berarti ‘Permaisuri yang menunggu’).
Sayangnya, ketika sudah menjadi Permaisuri, justru Kaisar Cheng kehilangan minat pada Zhao Feiyan dan mencurahkan kasih sayangnya pada saudara perempuannya.
Selama menjadi Permaisuri, kedua saudara perempuan itu membunuh semua anak Kaisar untuk mengamankan posisi mereka.
Namun, sejarawan mengkritik gaya hidup mewah Permaisuri Zhao Feiyan, namun ini adalah kewajiban bagi Permaisuri untuk mengatur gaya busan baru dan memberikan hadiah mahal kepada sekutunya.
Permaisuri Zhao Feiyan mencoba mengakhiri masa tidak memiliki anak dengan berselingkuh dengan banyak pria.