Awal bulan ini, Perancis menandatangani sebuah kesepakatan untuk menjual 42 jet tempur ke Indonesia.
Hubungan keamanan siber antara Uni Eropa dan Jepang sedang ditingkatkan, dan kerjasama antara Eropa dan Taiwan menguat tahun lalu.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah berbuat lebih banyak untuk “menggelorakan Barat dan memperbaharui misi politiknya dalam tujuh hari dibandingkan sepuluh tahun sebelumnya dari pertemuan puncak NATO dan diskusi lembaga intelijen,” kata Bill Hayton, profesor Program Asia-Pasifik di Chatham.
“Sebelum invasi, pemerintah Eropa dapat berdiam diri, menghindari keputusan sulit dan berharap bahwa pengaruh Uni Eropa dalam perdagangan internasional akan menyebarkan perdamaian dan stabilitas. Ini sudah tidak bisa dipertahankan lagi,” tambahnya.
Meskipun fokus pertama Eropa adalah Ukraina dan Rusia, "rasa misi baru ini akan merangsang rasa keprihatinan global tentang risiko terhadap stabilitas global," kata Hayton.
“China dipandang, paling banter, tidak membantu dan, paling buruk, secara aktif berkomplot dalam skema untuk membongkar sistem keamanan Eropa. Ini akan membangkitkan minat baru dalam stabilitas di Indo-Pasifik,” tambahnya.