Find Us On Social Media :

Eropa Siaga Bangun Kekuatan Militer, Tapi Ternyata Kunci Perdamaian Benua Biru dan Dunia Terletak di Indo-Pasifik, Militer Asia Tenggara Termasuk Indonesia Jadi Penentu

By May N, Sabtu, 5 Maret 2022 | 12:45 WIB

Tentara Angkatan Laut Indonesia menghadang kapal China 'Hua Li-8' di Belawan, Sumatera Utara, tahun 2016. Indonesia bersiap mengikuti pergerakan China dibantu negara tetangga ini. Eropa pun memberikan dukungan

Awal bulan ini, Perancis menandatangani sebuah kesepakatan untuk menjual 42 jet tempur ke Indonesia.

Hubungan keamanan siber antara Uni Eropa dan Jepang sedang ditingkatkan, dan kerjasama antara Eropa dan Taiwan menguat tahun lalu.

Baca Juga: Telihat Perkasa Tanpa Henti Gempur Ukraina, Terkuak Sebenarnya Rusia Alami Kerugian Besar Ini, 500 Tentaranya Dilaporkan Tewas Hingga Salah Satu Jenderalnya Terbunuh di Ukraina

Baca Juga: Jika Seisi Bumi Banyak yang Mengecam Tindakan Rusia Lakukan Agresi ke Ukraina, Negara Asia Ini Malah Mati-matian Bantu Ekonomi Rusia yang Terpuruk Akibat Sanksi Barat

Presiden Rusia Vladimir Putin telah berbuat lebih banyak untuk “menggelorakan Barat dan memperbaharui misi politiknya dalam tujuh hari dibandingkan sepuluh tahun sebelumnya dari pertemuan puncak NATO dan diskusi lembaga intelijen,” kata Bill Hayton, profesor Program Asia-Pasifik di Chatham.

“Sebelum invasi, pemerintah Eropa dapat berdiam diri, menghindari keputusan sulit dan berharap bahwa pengaruh Uni Eropa dalam perdagangan internasional akan menyebarkan perdamaian dan stabilitas. Ini sudah tidak bisa dipertahankan lagi,” tambahnya.

Meskipun fokus pertama Eropa adalah Ukraina dan Rusia, "rasa misi baru ini akan merangsang rasa keprihatinan global tentang risiko terhadap stabilitas global," kata Hayton.

“China dipandang, paling banter, tidak membantu dan, paling buruk, secara aktif berkomplot dalam skema untuk membongkar sistem keamanan Eropa. Ini akan membangkitkan minat baru dalam stabilitas di Indo-Pasifik,” tambahnya.

Baca Juga: Pernah Lakukan Misi di Suriah hingga Chechnya, Pasukan Elit Khsusus Rusia yang Ditugaskan Membunuh Presiden Ukraina Ini Justru Malah Gagal Total Gara-gara Kecerobohannya Ini

Baca Juga: Tak Mau Lengah saat Rusia Invasi Ukraina, AS dan Eropa Cepat-cepat Selesaikan Negosiasi Kesepakatan Nuklir Iran, Takut Perang Nuklir Meletus?