Find Us On Social Media :

Tak Mau Lengah saat Rusia Invasi Ukraina, AS dan Eropa Cepat-cepat Selesaikan Negosiasi Kesepakatan Nuklir Iran, Takut Perang Nuklir Meletus?

By Tatik Ariyani, Jumat, 4 Maret 2022 | 13:55 WIB

Ilustrasi senjata nuklir Iran

Intisari-Online.com - Tak mau lengah di tengah invasi Rusia ke Ukraina, AS dan negara-negara Eropa melihat adanya urgensi atas kesepakatan nuklir Iran.

Pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dia telah menempatkan pasukan pencegah nuklir negara itu dalam "siaga tinggi".

Di tengah krisis terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II tersebut, diplomat dari Iran dan kekuatan Barat telah berkumpul kembali di Wina untuk menyelesaikan negosiasi kesepakatan nuklir Iran, yang secara resmi disebut Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA).

Menurut Reuters, kesepakatan 2015 itu mengatur tentang batasan kemurnian di mana Iran dapat memperkaya uranium, 3,67%, jauh di bawah sekitar 90% tingkat senjata atau 20% yang dicapai Iran sebelum kesepakatan.

Teheran saat ini memperkaya uranium ke berbagai tingkat, yang tertinggi sekitar 60%.

Hal ini menciptakan rasa urgensi di Washington untuk mencapai kesepakatan di Wina, karena sentrifugal canggih di instalasi nuklir Iran mempersempit apa yang disebut "waktu breakout" dari hari ke hari, melansir The EurAsian Times, Kamis (3/3/2022).

Rasa urgensi yang sama ditunjukkan oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz pada 2 Maret ketika dia mengatakan bahwa perjanjian nuklir baru “tidak dapat ditunda lagi”, selama kunjungan kenegaraan pertamanya ke Israel.

Israel sendiri dengan tegas menolak setiap negosiasi dengan Iran.

Baca Juga: Sanksi Sudah Siap Dihapus, Iran Kini Kembali Pasok Jaringan Energi Dunia, Kekayaan Tambangnya Ternyata Bisa Kalahkan Amerika Serikat dan Rusia

Baca Juga: Sibuk Koar-koar Soal Ukraina, AS Tak Sadar Karibnya Baru Saja Dipermalukan Tepat di Depan Muka, Senjata Canggihnya 'Dikerjai' Benda Mungil Milik Musuh Bebuyutan

"Apa yang ingin kami lihat adalah kesepakatan tercapai di Wina," tambah Scholz.

Mantan Penasihat Keamanan Nasional Israel, Meir Ben-Shabbat, mengatakan kepada The Times of Israel, “Operasi di Ukraina telah menahan isu Iran dari pusat agenda dunia. Iran tidak boleh dibiarkan mengambil keuntungan dari gejolak global untuk membuat kemajuan dalam program nuklir dan bidang lainnya.”