Ngambek Gara-gara Dituduh Tak Seberani Jokowi saat Bicara Soal Konflik Ukraina-Rusia, PM Malaysia Ini Buru-buru Kirim Surat Teguran ke Situs Berita Ini

Khaerunisa

Penulis

Ismail Sabri Yaakob, Perdana Menteri Malaysia.

Intisari-Online.com - Dituduh tak seberani Indonesia dalam menanggapi serangan Rusia terhadap Ukraina, Perdana Menteri Malaysia berikan teguran untuk situs berita Malaysiakini.

Melansir malaysiakini.com (26/2/2022), Kantor Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob disebut menyatakan kekecewaan kepada Malaysiakini atas artikel tentang pernyataannya mengenai Ukraina.

Malaysiakinidalam artikel tersebut, menyoroti bahwa Ismail memilih untuk tidak menggambarkan serangan Rusia ke Ukraina sebagai invasi, melainkan sebuah "eskalasi konflik".

Dalam email yang dikirim ke Malaysiakini, sekretaris pers perdana menteri mengatakan Kantor Perdana Menteri kecewa dengan laporan portal tersebut.

Sementara email tersebut juga menghindari menyebutkan nama Rusia atau mengatakan secara langsung bahwa Rusia menyerang Ukraina.

"Kami sangat kecewa dengan bagaimana Malaysiakini menerbitkan artikel yang jelas-jelas menyimpang dari isi siaran pers asli yang diberikan kepada Anda tentang masalah ini.

"Alih-alih menyoroti keprihatinan perdana menteri pada konflik di Ukraina dan rakyatnya, dan seruannya yang mendesak bagi semua pihak untuk menyelesaikan krisis secara damai melalui negosiasi berdasarkan hukum internasional, Anda dengan sengaja salah mengutip kata yang digunakan dalam siaran pers dan mengalihkan inti dari siaran pers sepenuhnya.

"Melihat artikel yang telah Anda terbitkan, Anda menyiratkan bahwa perdana menteri mengecilkan keseriusan masalah," tulis sekretaris pers.

Baca Juga: Warganya Bisa Berhenti Masak, Negara Ini Diprediksi Bakal Jauh Lebih Sengsara dari Indonesia Jika Harga Minyak Goreng Melesat Usai Rusia Serang Ukraina, Ini Pemicunya!

Baca Juga: Rusia-Ukraina Makin Panas, Kim Jong-Un Cari Kesempatan? Korsel dan Jepang Deteksi Korea Utara Lakukan Aktivitas Ini hingga Peringatkan Kapal-kapal Menjauh

Sekretaris pers menambahkan bahwa Ismail telah mengambil sikap tegas terhadap tindakan "invasi oleh negara mana pun" sambil menyerukan perdamaian, tidak seperti negara-negara lain yang tetap netral.

Malaysia Kini mengatakan, seruan Ismail untuk de-eskalasi tanpa menyebut Rusia atau mengatakan bahwa Ukraina sedang diserang sangat kontras dengan Singapura dan Indonesia.

Dalam hal tersebut, Singapura mengatakan "sangat prihatin" dan "sangat mengutuk" "invasi tanpa alasan" ke Ukraina oleh Rusia.

Sementara, Indonesia menyebut "serangan militer" oleh Rusia "tidak dapat diterima".

Email yang dikirim sekretaris pers Perdana Menteri Malaysia juga menuduh artikel yang diterbitkan Malaysiakini hanya untuk mendapatkan pembaca.

"Kebebasan pers memang memungkinkan Anda untuk menulis dengan bebas, tetapi ada juga kewajiban bagi Anda untuk mengangkat artikel yang menjunjung tinggi kebenaran.

"Artikel yang diterbitkan hanyalah upaya pers Anda hanya untuk mendapatkan pembaca daripada melaporkan kebenaran," tulis surat tersebut.

Untuk diketahui, pernyataan atas perang Rusia-Ukraina dirilis dalam keterangan resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia pada Jumat (25/2/2022). Pemerintah Indonesia membuat lima pernyataan atas perang Rusia-Ukraina seperti halnya Malaysia.

Baca Juga: Inilah 9 Prasasti Peninggalan Kerajaan Sriwijaya, Ada yang Ungkap Kutukan Raja Bagi Orang yang Langgar Perintahnya

Baca Juga: Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Merupakan Hal yang Harus Dipertahankan, Ini Penjelasannya

(*)

Artikel Terkait