Angka awal menunjukkan 137 tentara Ukraina telah terbunuh, termasuk semua tentara yang mempertahankan sebuah pulau di Laut Hitam yang sudah diambil alih oleh tentara Rusia, menurut Presiden Zelenksy.
Akhir Kamis kemarin, pasukan Putin telah mengirim "lebih dari 160 rudal untuk serangan udara," seperti disampaikan pejabat pertahanan AS, memicu respons yang mengingatkan pada akhir 1930-an, dengan anak-anak yang rentan dievakuasi dengan kereta api dari Ukraina timur dan stasiun kereta bawah tanah yang penuh sesak berubah menjadi bunker darurat saat sirene serangan udara meraung.
Saat rudal-rudal meledak di atas ibu kota, jutaan warga tetap berada di dalam rumah di bawah jam malam yang diperintahkan pemerintah dari pukul 10 malam sampai 7 pagi waktu lokal.
Dalam semalam, melihat tanda perang bisa memburuk, Zelenky memerintahkan warga pria berusia 18-60 tahun tidak meninggalkan negara mereka, menurut Pasukan Pertahanan Perbatasan Negara.
Zelensky juga memerintahkan mobilisasi militer jenderal "dalam memastikan pertahanan negara, mempertahankan kemenangan dan kesiapan perang Angkatan Bersenjata Ukraina dan formasi militer lain, dalam sebuah deklarasi yang dikatakan Kamis malam.
Lebih dari 100.000 warga telah melarikan diri dari area-area paling berisiko mendapat serangan di dalam Ukraina, menurut badan pengungsi PBB.
Pergerakan massal mengikuti peringatan dari Duta Besar AS untuk PBB, yang mengatakan aksi Rusia di Ukraina dapat menciptakan salah satu krisis pengungsi terbesar yang dihadapi dunia saat ini, dengan membuat 5 juta orang kehilangan rumah.