Find Us On Social Media :

Membabi Buta, Lebih dari 160 Rudal Balistik Ditembakkan Rusia ke Ukraina Saat Ibu Kota Kiev Akhirnya Diserang Rusia, Padahal Sudah Sepakat Kiev Tak Akan Diserang, Rakyat Ukraina Ketar-ketir Hal Ini

By May N, Jumat, 25 Februari 2022 | 12:59 WIB

Serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, Presiden Volodymyr Zelensky memerintahkan warga berusia 18-60 tahun tetap di kota Kiev bersiap melawan Rusia

Pejabat di dalam negeri yakin rencana Rusia adalah menggulingkan pemerintahan Ukraina dan memasang pemerintahan pro-Rusia di Ukraina.

Ketakutan itu disampaikannya kepada Menteri Luar Negeri Antony Blinken, yang Kamis kemarin mengatakan dirinya "yakin" Moskow akan mencoba menggulingkan pemerintahan Ukraina.

Jika hal itu terjadi, Blinken mengatakan ia yakin "Moskow telah mengembangkan rencana untuk menimbulkan pelanggaran HAM yang meluas, dan secara potensial menyebar ke warga Ukraina."

Para pejabat pemerintahan Biden mengatakan pasukan mekanik Rusia yang telah memasuki Ukraina lewat Belarusia berjarak 20 mil jauhnya dari Kiev.

Pejabat mengatakan kepada pembuat hukum Gedung Putih AS dalam sebuah briefing Ukraina Kamis kemarin bahwa elemen Rusia lainnya telah memasuki Ukraina melalui Rusia dan ekduanya menuju Kiev dengan tujuan mengepung kota dan kemungkinan menggulingkan pemerintahan Ukraina, menurut dua sumber yang ada di saluran telepon dengan pembuat hukum.

Saat ini, pemerintahan Ukraina yang terpilih secara demokrasi tetap aktif dan sebuah status darurat dimulai Jumat ini.

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina: Bukan Sekadar Soal Sumber Daya atau Kekuasaan, Pengamat Sebut Vladimir Putin 'Ngotot' Perjuangkan Identitas Jiwa Rusia

Baca Juga: Dampak Perang Rusia-Ukraina Bagi Indonesia Seiring Berlakunya Sanksi Embargo Ekonomi terhadap Negara Pimpinan Vladimir Putin

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tetap di ibu kota, tapi ia mengatakan ia yakin "kelompok sabotase musuh" telah memasuki kota dan ia adalah target utama mereka.

Keluarganya, ia sebut adalah target kedua.

"Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politik dengan menghancurkan kepala pemerintahan," ujar Zelenky dalam pernyataan video akhir Kamis kemarin.

Perang Ukraina menjadi perang konvensional paling buruk di Eropa sejak Perang Dunia II dan konflik terburuk di Balkan sejak 1990-an.