Akan tetapi latihan militer ini ditanggapi berbeda oleh James Brown, seorang profesor hubungan internasional.
Menurutnya, skala dan intensitas operasi militer ini sangat tidak biasa."Saya pikir Rusia mengirim pesan pencegahan ke Jepang, serta menunjukkan kekuatan bersama ke Amerika Serikat (AS) dan sekutunya," kata Brown.
Sementara Toshimitsu Shigemura, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Waseda, mengatakan kegiatan armada Rusia dimaksudkan untuk memperingatkan Tokyo.
"Ini adalah langkah untuk mengirim pesan kepada Jepang," kata Shigemura.
"Mereka seperti mengatakan bahwa Tokyo tidak boleh bergabung dengan AS di Ukraina dan kemungkinan sanksi ekonomi terhadap Rusia."
Diketahui Jepang menyuarakan dukungannya untuk Ukraina.
Bahkan mereka berencana untuk mendukung Ukraina dengan pinjaman sebesar 100 juta Dollar AS.
Selain itu, Rusia dan Jepang masih belum sepakat terkait masalah kedaulatan atas Kepulauan Kuril, di utara Hokkaido.
Jepang ingin merebut kembali empat pulau yang paling dekat dengan Hokkaido, tetapi Rusia menolak.
Sehingga Rusia telah mengirimkan sejumlah besar peralatan militer ke Kepulauan Kuril, terutama rudal anti-kapal.