Ada 'Berton-ton Uang' Menanti, Terungkap Sosok 'Sengkuni' yang Bikin Joe Biden Gelap Mata Ngebet Rusia-Ukraina Berperang, Padahal Bisa Dicegah Lewat Cara Mudah Ini

Mentari DP

Penulis

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Intisari-Online.com - Amerika Serikat (AS) termasuk negara yang mendukung Ukrainajika invasiRusiaterjadi.

Tak tanggung-tanggung,Amerika Serikat (AS)bahkan telah mengirimkan 90 ton amunisi untuk militer Ukraina.

Itu belum bantuan 3.500 tentara AS yang sudah bersiaga di beberapa negara di Eropa Timur.

Namun menanggapi hal ini, mantan perwakilan AS Tulsi Gabbard mengatakan hal sebaliknya.

Dilansir darinewsweek.com pada Rabu (16/2/2022),Gabbard justru mengatakan bahwapemerintahan Presiden AS Joe Biden-lah yang ingin Rusia menyerang Ukraina.

Alasannya agar mereka dapat menjatuhkan sanksi "kejam" untuk negara itu.

KepadaTucker Carlson dari Fox News pada hari Jumat lalu, Gabbard menyatakan bahwa Biden sebenarnya dapat menghindari perang.

Caranya dengan menjamin Ukraina tidak akan pernah bergabung dengan aliansi militer NATO.

Tapi alih-alih melakukannya, AS malah memperingatkan bahwa invasi Rusia ke Ukraina dapat terjadi dalam beberapa hari mendatang.

Baca Juga: Rusia Tak Bisa Berbohong Lagi, Citra Satelit Bongkar Pasukan Rusia Bergerak Diam-diam ke Posisi Ini,Amerika:Vladimir Putin Bersiap Gempur Ukraina, Waspada!

Baca Juga: Prabowo Tak Main-main! SetelahBeli 42 Jet Tempur Rafale, Indonesia Juga Mau Borong 36 Jet Tempur F-15 Seharga Rp200 Triliun, Rupanya SeginiBanyak Alokasi Dana Kemenhan

Oleh karenanya, dia menyarankan warga AS untuk pergi.

Padahal pemerintah Rusia secara konsisten menyangkal niatnya untuk menyerang Ukraina.

Carlson bertanya kepada Gabbard, yang juga calon presiden dari Partai Demokrat pada 2020, tentang potensi konflik antara Rusia dan Ukraina.

"Pertama-tama, Presiden Biden dapat mengakhiri krisis ini dan mencegah perang dengan Rusia dengan melakukan sesuatu yang sangat sederhana," kata Gabbard.

"Menjamin bahwa Ukraina tidak akan menjadi anggota NATO."

"Karena jika Ukraina menjadi anggota NATO, itu akan menempatkan pasukan AS dan NATO tepat di depan pintu Rusia."

"Inilah yang menjadi hal yang tidak disukai Presiden Rusia Vladimir Putin."

"Sebab ini seperti akan merusak kepentingan keamanan nasional mereka," tuturnya.

LanjutGabbard, kenyataannya memangsangat tidak mungkin bahwa Ukraina akan pernah menjadi anggota NATO.

"Jadi pertanyaannya adalah 'mengapa presiden Biden dan para pemimpin NATO tidak mengatakan itu dan menjaminnya?'".

Baca Juga: Seisi Dunia Menahan Napas, Invasi Rusia ke Ukraina Dapat Dimulai Kapan Saja, Amerika Ungkap Inilah Serangan Pertama yang Akan Dilakukan Vladimir Putin

Baca Juga: Demi Gertak Amerika Hingga Buat Ukraina Tunduk, Inilah Senjata Rahasia Rusia yang Konon Bisa Menyulut Perang Dunia III, Sudah Dikerahkan ke 2 Negara Amerika Utara Ini

"Mengapa kita harus menghadapi kondisi ini padahal sangat jelas mereka bisa mencegah perang?".

Sikap AS dan NATO itu membuatmantan anggota kongres itu memilikisatu kesimpulan.

"Yaitu mereka benar-benar ingin Rusia menyerang Ukraina,"tegasGabbard.

Alasannya beragam.

Pertama, perang bisamemberi pemerintah Biden alasan yang jelas untuk memberikan sanksi kejam terhadap Rusia dan rakyat Rusia.

Kedua,industri militer adalah salah satu yang diuntungkan dari ini.

Gabbard berpendapat bahwa kompleks industri militer akan menghasilkan "atu ton lebih banyak uang daripada yang mereka lakukan untuk memerangi Al-Qaeda.

DiketahuiPresiden Biden telah berulang kali mengatakan Rusia akan menghadapi sanksi jika terjadi invasi.

Termasuk pemblokiran pipa gas Nord Stream 2 Rusia-Jerman.

Baca Juga: Rewelnya Kebangetan, Sikap Asli Israel Usai Normalisasi Mulai Terkuak, UEA Kini Pusing Setengah Mati Gadapi Banyak Tuntutan dari Negeri Zionis, Indonesia Wajib Hati-hati

Baca Juga: Rekaman Rahasia Bocor, Terkuak Bagaimana Pesawat Canggih Milik AS yang Punya Julukan Pesawat Termahal di Dunia Ini Mendadak Jatuh ke Laut, Ternyata Alami Insiden Memalukan Ini

Artikel Terkait