Find Us On Social Media :

Tewaskan Seperlima Jumlah Penduduk Selama Empat Tahun, Inilah Kekejaman Rezim Pol Pot, Pemimpin Komunis Khmer Merah Kamboja yang Dalam Operasi Gerilya Terima Dukungan Senjata dari China

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 12 Februari 2022 | 13:25 WIB

Pol Pot, pemimpin Khmer Merah Kamboja, yang tewaskan seperlima jumlah penduduk selama empat tahun.

Pol Pot kemudian bergabung dengan Partai Revolusi Rakyat Khmer (KPRP) yang proto-komunis, didirikan pada tahun 1951 di bawah naungan Vietnam Utara.

Dari tahun 1956-1963, Pol Pot mengajar sejarah, geografi, dan sastra Prancis di sekolah swasta sekaligus merencanakan revolusi.

Pada tahun 1960, Pol Pot membantu mereorganisasi KPRP menjadi partai yang secara khusus menganut Marxisme-Leninisme.

Tiga tahun kemudian, menyusul tindakan keras terhadap aktivitas komunis, dia dan para pemimpin partai lainnya pindah jauh ke pedesaan Kamboja utara, awalnya berkemah dengan sekelompok Viet Cong.

Pol Pot, mulai muncul sebagai ketua partai Kamboja, dan tentara gerilya Khmer Merah yang baru dibentuk, melancarkan pemberontakan nasional pada tahun 1968.

Revolusi mereka dimulai secara perlahan, meskipun berhasil mendapatkan pijakan di timur laut yang jarang penduduknya.

Baca Juga: Mengunjungi Sisa-sisa Kekejaman Pol Pot dengan Pasukan Khmer M

Baca Juga: Makan Tikus Hidup untuk Bertahan, Berikut Lima Kengerian Rezim Khmer Merah Kamboja

Lalu, Maret 1970, Jenderal Lon Nol memprakarsai kudeta militer ketika pemimpin turun-temurun Kamboja, Pangeran Norodom Sihanouk, sedang berada di luar negeri.

Perang saudara pecah, dengan Pangeran Norodom bersekutu dengan Khmer Merah, dan Lon Nol mendapat dukungan dari Amerika Serikat.

Tapi, pasukan Khmer Merah dan Lon Nol, kono melakukan kekejaman massal.

Sekitar 70.000 tentara AS dan Vietnam Selatan menyerbu melintasi perbatasan Vietnam-Kamboja untuk melawan pasukan Vietnam Utara dan Viet C ong yang telah berlindung di Kamboja.