Pada Maret 1527, melansir thoughtco, di Pertempuran Khanwa, pasukan Babur berhasil mengalahkan Rajput dengan kekalahan besar.
Namun, selama beberapa tahun berikutnya, pertempuran demi pertempuran terus berlanjut di seluruh bagian utara dan timur kerajaan Babur.
Pada musim gugur tahun 1530, Babur jatuh sakit.
Kakak iparnya bersekongkol dengan beberapa bangsawan istana Mughal untuk merebut takhta setelah kematian Babur, melewati Humayun, putra tertua Babur dan ditunjuk sebagai pewaris.
Humayun bergegas ke Agra untuk mempertahankan klaimnya atas takhta tetapi segera jatuh sakit parah.
Menurut legenda, Babur berseru kepada Tuhan untuk menyelamatkan nyawa Humayun, menawarkan nyawanya sebagai gantinya.
Pada tanggal 26 Desember 1530, Babur meninggal pada usia 47 tahun.
Sedangkan Humayun, 22 tahun, mewarisi kerajaan reyot yang dilanda musuh internal dan eksternal.
Pada akhirnya, seperti ayahnya, Humayun kehilangan kekuasaan dan dipaksa ke pengasingan, hingga kemudian kembali dan mempertaruhkan takhtanya ke India.
Pada akhir hidupnya, ia telah mengkonsolidasikan dan memperluas kekaisaran, yang akan mencapai puncaknya di bawah putranya Akbar Agung.
Meski menjalani kehidupan yang sulit, Babur selalu berjuang untuk mendapatkan tempat bagi dirinya sendiri, dia menanam benih untuk salah satu kerajaan besar dunia.
Kekaisaran Mughal berlangsung hingga tahun 1868, hingga akhirnya jatuh ke tangan kolonial Inggris.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari