Find Us On Social Media :

Tak Perlu Tunggu 4 Dekade Seperti Indonesia, Kereta Cepat Taiwan Sudah Langsung BEP di Tahun Kedua, Bisa Tebak dengan Siapa Mereka Kerja Sama?

By Mentari DP, Rabu, 9 Februari 2022 | 17:30 WIB

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Intisari-Online.com - Saat ini, proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung sedang menjadi sorotan.

Ada beberapa poin mengapa proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung disorot.

Pertama soal proyek tersebut terancam mangkrak.

Alasannya karena biaya pengerjaanya membengkak menjadi 8 miliar dollar AS (Rp114,24 triliun).

Padahal sebelumnya, biaya pengerjaanya hanya 6,07 miliar dollar AS.

Artinya ada kenaikan sekitar Rp27,09 triliun terkait proyek ini.

Kedua, awalnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji bahwa proyek kereta cepat ini tidak akan menggunakan uang rakyat.

Namun kini Presiden Jokowi mengizinkan dana APBN digunakan untuk proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung

Ketiga soal mahalnya tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Baca Juga: Biaya Proyek Kereta Cepat Terus Membengkak Hingga Rp114 Triliun, Ahli Beberkan Skenario Terburuk Proyek Indonesia- China Ini, 'Baru Lunas 139 Tahun Lagi!'

Baca Juga: Ketika Indonesia Tetap Ngotot Lanjutkan Proyek Kereta Cepat Senilai Rp114 Triliun Sampai Gunakan Dana APBN, Malaysia Justru Membatalkannya, 'Utang Kami Sudah Numpuk!'

Sejauh ini, proyek sudah berjalan hingga 80%, kemungkinan pada akhir Desember 2022 proyek ini bakal diuji coba.

Nah, masyarakat pun bertanya soal harga tiketnya.

Menurut Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi, harga tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung ini diperkirakan berkisar Rp150.000 hingga Rp350.000 per orang.

Harga itu dibagi berdasarkan 3 kelas.

Akan tetapi itu tidak cukup menutup modal awal. Sehingga perusahaan tengah berusaha mencari pendapatan lain.

Tujuannya agar bisa menekan potensi BEP di bawah 40 tahun.

Coba bandingkan dengan kereta cepat Taiwan.

Dilansir dari reuters.com pada Rabu (9/2/2022), kereta cepat Taiwan pertama kali beroperasi pada awal 2007.

Karena peningkatan penumpang sebesar 136% bulan lalu, maka pendapatan dan pengeluaran masing-masing sekitar 62 juta Dollar AS (Rp890 miliar).

Baca Juga: Bakal Jadi Konflik Terbesar di Eropa Sejak Perang Dunia II, Terkuak Rencana Invasi Vladimir Putin yang Terbaru, Ukraina Bukan Satu-satunya Target Rusia!

Baca Juga: Pantas Amerika dan NATO Mati-matian Bantu Ukraina, Rupanya Jika Rusia Berhasil Kuasai Ukraina, Maka Negara-negara Ini Juga Bisa Jatuh ke Tangan Vladimir Putin

Semua itu terjadi pada tahun 2008.

Rupanya semua itu berkait kerja sama Taiwan dengan kereta peluru gaya Jepang.

Kereta cepat Taiwan berjalan sejauh 345 kilometer antara Taipei dan kota pelabuhan selatan Kaohsiung.

Sistem kereta peluru senilai 15 miliar Dollar AS ini adalah jalur darat tercepat di luar Jepang, mencapai kecepatan hingga 315 km/jam (196 mil/jam).

Volume penumpang rata-rata 85.000 perjalanan per hari.

Peluncuran Kereta Cepat Taiwan rupanya menggunakan teknologi kereta peluru Shinkansen Jepang.

Dan ini telah meningkatkan persaingan dengan rute penerbangan domestik.

Sebagai perbandingan, harga tiket pesawat Taipei-Kaohsiung turun sedikit di bawah tarif penuh kereta kecepatan tinggi.

Baca Juga: Disebut Indonesia Sudah Masuki Gelombang Ke-3 Meski Terlihat Baik-baik Saja, Statistik Ini Malah Ungkap Situasi DKI Jakarta yang Sudah Sangat Kritis

Baca Juga: Maruk Bukan Main, Setelah Taiwan, India, dan Laut China Selatan, Kini China Mati-matian Ingin Kuasai Perbatasan Nepal, Bahkan Negeri Panda Dicurigai Lakukan Kecurangan Ini