Seorang kaisar dengan kekasih laki-laki bukanlah hal yang aneh.
Seperti yang dicatat oleh sejarawan Sima Qian dalam Records of the Grand Historian, “Bukan hanya wanita yang dapat menggunakan penampilan mereka untuk menarik perhatian penguasa."
"Abdi dalem dan kasim bisa memainkan permainan itu juga."
Kejadian seorang kaisar memiliki kekasih laki-laki sudah ada sejak Dinasti Zhou.
Pada saat itu diizinkan untuk melanggar kode etik selama mereka tetap muda dan cantik.
Saat Dinasti Han berkuasa, kejadian menjadi rutinitas.
Tercatat 10 kaisar dinasti sebelumnya memiliki seorang kekasih pria.
Praktek kaisar mengambil kekasih laki-laki berlanjut lama setelah Ai pergi.
Bahkan kebiasaan seorang permaisuri laki-laki berpengaruh secara politik begitu umum.
Tapi Kaisar Ai berbeda. Terlepas dari hubungan mereka dengan laki-laki, semua penguasa Han sebelumnya telah menghasilkan ahli waris.