Find Us On Social Media :

Bukan Mitos Belaka, Cerita Tentang Vampir China Ternyata Benar-benar Nyata, Semua Berawal dari Kisah Kuno Dinasti Qing Ini

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 6 Februari 2022 | 16:15 WIB

(Ilustrasi) Vampire China

Intisari-Online.comDinasti Qing atau Dinasti Manchu adalah dinasti kekaisaran terakhir di China yang kekuasaannya berlangsung antara 1644 hingga 1912.

Selain Yuan, Qing juga disebut sebagai dinasti asing yang pernah memerintah China.

Selama hampir tiga abad berkuasa, Dinasti Qing menjelma menjadi kekaisaran terbesar keempat dalam sejarah dunia.

Pada 1912, populasinya mencapai 432 juta jiwa dan menjadi negara terpadat di dunia.

Dinasti Qing runtuh pada 1912, yang kemudian disusul dengan berdirinya Republik China.

Pada era inilah muncul buku yang berjudul Yuewei Caotang Pijit.

Buku tersebut ditulis oleh Ji Xiaolan yang merupakan sastrawan China pada zaman Dinasti Qing.

Dalam buku tersebut disebutkan bahwa Vampir China dikenal dengan nama Jiangshi yang diartikan sebagai mayat kaku.

Baca Juga: Merasa Senasib, Rusia Dukung Invasi China ke Taiwan dan Menentang Kemerdekaan Taiwan Dalam Bentuk Apa Pun, China Juga Seru NATO Hentikan Ekspansi ke Timur Eropa, Makin Panas!

 Baca Juga: Rusia Makin Perkasa Selain Mendapat Dukungan China Untuk Melawan NATO, Negara dari Benua Amerika Ini Juga Ikut Dukung Rusia, Karena Sudah Tak Sepaham Dengan AS

Dikisahkan juga bahwa penyebab adanya Vampir China tak lain lantaran permasalahan transportasi pada waktu itu.

Penduduk sangat sulit menemukan transportasi yang tepat untuk mengangkut mayat ke pemakaman yang lokasinya jauh dari pemukiman.

Penyelesaian dari masalah ini yakni Pendeta Tao yang menawarkan jasa ritual mengantarkan mayat hanya di malam hari.

Ritual tersebut dilakukan dengan cara, mengikat pergelangan kaki dan lutut mayat, kemudian tangan mayat dipaksa untuk dikedepankan layaknya seperti film-film vampir.

Lalu tongkat panjang diikat ke badan mayat dan pada bagian ujung tongkat belakang dan depan mayat akan dipikul oleh dua orang.

Lalu ketika mereka jalan, mayat yang mereka bawa akan terlihat seperti melompat-lompat.

Kemudian di sepanjang jalan, rombongan Pendeta Tao akan membunyikan lonceng dan berdoa.

Baru setelah ada tradisi ini, mulai bermunculan hoax seputar Vampir China.

Baca Juga: Kisah Lady Trieu, ‘Joan of Arc’ Vietnam, Kendarai Gajah Perang dengan Dua Pedang dan Baju Besi Emas Bersama Seribu Tentara Lawan Penindasan China, Akhir Hidupnya Amat Tragis!

 Baca Juga: Pantas Saja Buyar Seketika, Rupanya ada Intrik Berdarah di dalam Kekaisaran China yang Membuatnya Tumbang sampai Berakhir dengan Sejarah yang Mengenaskan

Dinasti Qing runtuh pada 1911, setelah digulingkan oleh Revolusi China yang dimulai sejak 1894.

Penyebab utama pecahnya Revolusi China adalah kekecewaan terhadap pemerintahan Dinasti Qing yang berujung pada penderitaan rakyat.

Tokoh yang berperan penting dalam Revolusi China adalah Sun Yat Sen, yang memotori revolusi.

Pada awal 1912, Dinasti Qing akhirnya runtuh dan Sun Yat Sen terpilih menjadi presiden sementara Republik China.

Revolusi China tidak hanya meruntuhkan kekuasaan Dinasti Qing, tetapi juga menghentikan sistem monarki dan tradisi feodalisme yang telah berlangsung selama berabad-abad dan dimulainya era republik.

Baca Juga: Merasa Senasib, Rusia Dukung Invasi China ke Taiwan dan Menentang Kemerdekaan Taiwan Dalam Bentuk Apa Pun, China Juga Seru NATO Hentikan Ekspansi ke Timur Eropa, Makin Panas!

 Baca Juga: Tak Heran China Sumringah, Tak Hanya Afrika yang Kepincut Dana Segar dari Negeri Panda, Rupanya Negara ArabJatuh Juga Ke Dalam Jebakan China, Gelontoran Nominal Fantastis Ini Jadi Buktinya

(*)