Penulis
Intisari-Online.com -Dinasti Qing atau Dinasti Manchu adalah dinasti kekaisaran terakhir di China yang kekuasaannya berlangsung antara 1644 hingga 1912.
Selain Yuan, Qing juga disebut sebagai dinasti asing yang pernah memerintah China.
Selama hampir tiga abad berkuasa, Dinasti Qing menjelma menjadi kekaisaran terbesar keempat dalam sejarah dunia.
Pada 1912, populasinya mencapai 432 juta jiwa dan menjadi negara terpadat di dunia.
Dinasti Qing runtuh pada 1912, yang kemudian disusul dengan berdirinya Republik China.
Pada era inilah munculbuku yang berjudul Yuewei Caotang Pijit.
Buku tersebut ditulis oleh Ji Xiaolan yang merupakan sastrawan China pada zaman Dinasti Qing.
Dalam buku tersebut disebutkan bahwa Vampir China dikenal dengan nama Jiangshi yang diartikan sebagai mayat kaku.
Dikisahkan juga bahwa penyebab adanya Vampir China tak lain lantaran permasalahan transportasi pada waktu itu.
Penduduk sangat sulit menemukan transportasi yang tepat untuk mengangkutmayat ke pemakaman yang lokasinya jauh dari pemukiman.
Penyelesaian dari masalah ini yakniPendeta Tao yang menawarkan jasa ritual mengantarkan mayat hanya di malam hari.
Ritual tersebut dilakukan dengan cara, mengikat pergelangan kaki dan lutut mayat, kemudian tangan mayat dipaksa untuk dikedepankan layaknya seperti film-film vampir.
Lalu tongkat panjang diikat ke badan mayat dan pada bagian ujung tongkat belakang dan depan mayat akan dipikul oleh dua orang.
Lalu ketika mereka jalan, mayat yang mereka bawa akan terlihat seperti melompat-lompat.
Kemudian di sepanjang jalan, rombongan Pendeta Tao akan membunyikan lonceng dan berdoa.
Baru setelah ada tradisi ini, mulai bermunculan hoax seputar Vampir China.
Dinasti Qing runtuh pada 1911, setelah digulingkan oleh Revolusi China yang dimulai sejak 1894.
Penyebab utama pecahnya Revolusi China adalah kekecewaan terhadap pemerintahan Dinasti Qing yang berujung pada penderitaan rakyat.
Tokoh yang berperan penting dalam Revolusi China adalah Sun Yat Sen, yang memotori revolusi.
Pada awal 1912, Dinasti Qing akhirnya runtuh dan Sun Yat Sen terpilih menjadi presiden sementara Republik China.
Revolusi China tidak hanya meruntuhkan kekuasaan Dinasti Qing, tetapi juga menghentikan sistem monarki dan tradisi feodalisme yang telah berlangsung selama berabad-abad dan dimulainya era republik.
(*)