Find Us On Social Media :

Kisah Licoricia dari Winchester, Posisinya yang Unik Bikin Wanita Yahudi Ini ‘Paling Penting’ di Inggris pada Abad Pertengahan, Apa Perannya Hingga Dibuatkan Patung untuk Mengenang Dirinya?

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 2 Februari 2022 | 16:40 WIB

Patung Licoricia, wanita Yahudi yang 'paling penting' di Inggris abad pertengahan.

Raja mengizinkan pembebasan Licoricia setelah menambahkan 5.000 mark ke perbendaharaan kerajaan, jumlah besar yang sebagian besar digunakan untuk pembangunan kapel di Westminster Abbey.

Peristiwa yang tidak menguntungkan ini menandai awal dari hubungan berbuah Licoricia dengan Henry, yang mendukungnya ketika mencoba untuk mengklaim kembali hutang dan menawarkan pembebasan dari pajak tambahan.

Kemudahan akses Licoricia ke raja juga terbukti bermanfaat bagi komunitas Yahudi, dengan orang Yahudi lainnya mengandalkan pemberi pinjaman untuk bersyafaat dengan dia atas nama mereka.

Pengusaha itu meminjamkan uang kepada elit, termasuk raja dan anggota keluarga kerajaan lainnya, bangsawan, dan Gereja, dan anggota masyarakat yang kurang mampu, menawarkan bantuan keuangan kepada sesama orang Yahudi, pemilik tanah kecil, dan petani.

Baca Juga: Disebut Miliki Paras Sempurna dan Ketangguhan di Atas Rata-rata, Ternyata Wanita Yahudi Dicap Memiliki Kemampuan Mentereng dari Jago Berperang hingga Kuasai Kursi Pemerintahan

 Baca Juga: Kisah Sepasang Kekasih Seorang Muslim Palestina dan Yahudi Israel Ini Menikah di Tengah Panasnya Hubungan Kedua Negara yang Diliputi Demonstrasi

Sayangnya untuk Licoricia, tugasnya pada tahun 1244 di Menara bukanlah yang terakhir.

Pada tahun 1258, seorang tetangga menuduh rentenir mencuri cincin emas yang ditujukan untuk raja.

Licoricia dikirim ke Menara sementara masalah itu diselidiki dan dibebaskan setelah tetangga yang menuduhnya diidentifikasi sebagai pencuri yang sebenarnya.

Pada tahun 1277, putri Licoricia, Belia, menemukan mayat ibunya dan seorang pelayan Kristen, Alice dari Bickton, di rumah Winchester Licoricia.

Masing-masing menderita "pukulan di dada yang dibuat dengan pisau, ke jantung," seperti yang ditulis oleh seorang penulis sejarah pada saat itu.

Pihak berwenang mendakwa tiga tersangka yang diyakini telah menyerang para wanita selama perampokan atau transaksi bisnis yang gagal, tetapi menemukan para pria itu tidak bersalah.