Find Us On Social Media :

Kisah Licoricia dari Winchester, Posisinya yang Unik Bikin Wanita Yahudi Ini ‘Paling Penting’ di Inggris pada Abad Pertengahan, Apa Perannya Hingga Dibuatkan Patung untuk Mengenang Dirinya?

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 2 Februari 2022 | 16:40 WIB

Patung Licoricia, wanita Yahudi yang 'paling penting' di Inggris abad pertengahan.

Dia hidup selama masa anti-Semitisme yang merajalela, ketika orang Yahudi secara hukum dianggap sebagai milik pribadi mahkota, status yang memberi mereka perlindungan tetapi membuat mereka rentan terhadap pajak yang berat.

Orang Yahudi hanya 0,25 persen dari populasi Inggris pada akhir abad ke-12, tetapi memberikan 8 persen dari total pendapatan perbendaharaan kerajaan.

Orang-orang Yahudi juga menghadapi  pembatasan pada pekerajaan yang bisa mereka kejar dan mereka tahu menjadi sasaran prasangka setiap hari.

Meminjam uang adalah pekerjaan utama bagi orang Yahudi abad pertengahan, karena orang Kristen memandang meminjamkan uang dengan bunga sebagai dosa.

Sentimen anti-Yahudi yang tumbuh dipicu oleh Perang Salib, tuduhan palsu tentang "fitnah darah" dan ketidakstabilan keuangan memuncak pada pengusiran Edward I terhadap orang Yahudi Inggris pada tahun 1290, melansir Smithsonianmag.

Lahir pada awal abad ke-13, Licoricia pertama kali muncul dalam catatan sejarah pada tahun 1234, ketika dia adalah seorang janda muda dengan tiga putra dan mungkin seorang putri.

Baca Juga: Di 'Akademi Kepuasan', Wanita Yahudi Konservatif Ini Ajarkan Hal Tabu

 Baca Juga: Wanita Yahudi Dicap Memiliki Kemampuan Mentereng dari Jago Berperang hingga Kuasai Kursi Pemerintahan, Simak Fakta-fakta Berikut!

Menurut cendekiawan Cheryl Tallan dan Suzanne Bartlet, yang menulis untuk Jewish Women’s Archive, mencatat bahwa Licoricia memantapkan dirinya sebagai salah satu rentenir Yahudi terkaya di Winchester.

Pada tahun 1242, Licoricia menikahi suami keduanya, pemodal yang sama suksesnya, David dari Oxford.

Dua tahun kemudian David meninggal, Henry III memenjarakan Licoricia di Menara London untuk mencegahnya ikut campur sementara akuntan kerajaan menilai tanah miliknya.

Kerajaan memang sering kali menyita sepertiga dari harta milik orang Yahudi yang telah meninggal sebagai ‘pertolongan atau tugas kematian’.