Find Us On Social Media :

Enam Ratus Tahun Kesultanan Ottoman Berdiri, Beginilah Nasib Wanita dan Anak-anak Perempuan Dalam Dunia Rahasia Harem Sultan Ottoman, Dididik Jadi Pemuas Nafsu Sultan Dan Dijaga Kasim yang Dikebiri

By May N, Selasa, 1 Februari 2022 | 19:00 WIB

Ilustrasi kehidupan harem milik Sultan Ottoman

Harem dianggap sebagai tempat intim dan pribadi di mana tidak ada pria di luar lingkar dalam sultan bisa melihat para harem.

Hasilnya, harem dijaga oleh mereka yang kuat tapi tidak punya hasrat seksual.

Baca Juga: Diselamatkan Sultan Demak dari Nyawanya yang Terancam, Keturunan Negara Daha Ini pun Bentuk Kesultanan Banjar, Kerajaan Besar Bercorak Islam di Kalimantan

Baca Juga: Sekilas Tampak Damai, Ternyata Warga Daerah di Indonesia Ini Sering Kena Gusuran Sultan, Inilah Konsep Magersari di Yogyakarta yang Buat Seluruh Tanah di Yogya Jadi Milik Sultan atau 'Sultan Ground'

Hal ini dicapai dengan menyuruh kasim menjaga.

Kasim adalah para pria yang sudah dikebiri kemudian ditugaskan dengan menjaga dan melindungi para wanita.

Mereka bertuga sebagai perantara fisik dan simbolis antara dunia pria dan wanita dan dianggap sebagai gender hibrida yang cocok masuk ke kedua dunia.

Kasim biasanya adalah budak-budak yang ditangkap dalam perang atau dibeli dalam perjalanan yang jauh di Ethiopia atau Sudan.

Ada dua tipe pria kasim: hitam atau putih, dan penampilan mereka serta peran umum mereka berbeda.

Kasim hitam atau Sandali mengalami pemotongan alat kelamin secara keseluruhan selama proses dan dianggap sebagai pelayan harem.

Kasim putih masih bisa memiliki sebagian dari alat kelamin mereka dan diberi tugas lebih sedikit karena ditakutkan hasrat mereka masih tersimpan dan bisa menodai para harem ini.

Baca Juga: Dirikan Pos Perdagangan di Indonesia, Begini Kisah Keluarga Sasson: Para 'Sultan' Yahudi Kaya Raya dari Zaman Kuno Kerajaan Israel yang Menggurita dengan Bisnis Global

Baca Juga: Luluh Lantakkan Kerajaan Pajajaran Demi Ambisinya untuk Sebarkan Islam, Inilah Maulana Yusuf, Sultan yang Bikin Banten Bak Singapura Kini