Pada 1299 Masehi, Kesultanan Ottoman terbentuk, membawa banyak perubahan ke wilayah itu, termasuk penerapan pajak, perubahan sosial dan perjanjian penting dari indoktrinasi agama.
Antara 1299 dan 1923 M, ada juga sebuah fenomena budaya yang dinamakan "Harem Imperial" yang dilakukan terhadap istri-istri, pembantu, saudara perempuan dan selir sultan secara hukum.Dengan Kesultanan memperluas wilayahnya, sultan datang dan pergi; institusi ekonomi dan sosial berevolusi dari Kekaisaran Byzantine; dan Islam menjadi hukum terkuat di daratan tersebut.
Wanita Harem disembunyikan dari dunia
Pintu masuk ke harem tersembunyi di tengah-tengah pengadilan yang rumit.
Para wanita yang menempati ruang tak bernoda ini jarang meninggalkan batas-batas pengadilan, tapi setidaknya lingkungan mereka sangat indah.
Disembunyikan di dunia fanfasi dengan kamar lantai hijau dan biru, dengan furnitur emas, dunia luar menjadi dunia asing, hanya sebuah intipan melalui pandangan sekali-sekali ke Laut Marmara.
Baca Juga: Inilah Sosok Karaeng Galesong, Bangsawan Gowa yang Memburu VOC ke Jawa dengan 9.000 Tentara Gabungan
Para kasim, beberapa dari yang kuat di dalam pengadilan, mengawasi wanita-wanita harem tersebut.
Tidak ada yang diperbolehkan melihat mereka kecuali pertama-tama diinspeksi oleh pejabat senior yang memastikan tidak ada urusan konyol akhirnya.
Terlarang juga bagi pria untuk melihat harem pria lain.
Namun bukan hanya kasim yang dapat mendapat kekuasaan.