Houthi mengkonfirmasi telah menembakkan sejumlah rudal balistik ke Abu Dhabi dan telah meluncurkan serangan drone ke Dubai.
Apa selanjutnya?
Kekerasan ini diperkirakan masih akan meningkat, dengan Houthi mengatakan Senin lalu jika markas besar perusahaan-perusahaan internasional di UEA akan ditarget dalam periode selanjutnya.
Ketegangan ini telah meningkatkan kekhawatiran krisis kemanusiaan yang memburuk di Yaman, di mana Program Pangan Dunia telah memperingatkan jika lebih dari lima juta orang menghadapi ancaman kelaparan dan 50 ribu lainnya hidup dalam kondisi seperti kelparan.
Sebanyak empat juta orang telah secara internal kehilangan rumah selama peperangan bertahun-tahun itu.
James Farwell, rekan senior di Institut Timur Tengah, mengatakan konflik Yaman telah mencapai titik buntu karena tidak ada dari kedua belah pihak yang mampu mundur secara militer.
"Situasi menjadi makin berbhaaya karena sifat senjata yang digunakan dalam serangan makin mematikan," ujarnya.
"Houthi mencoba membawa tekanan ke koalisi Saudi-UEA untuk mengakhiri banyak hal," ujar Farwell.
"Satu-satunya cara konflik ini selesai adalah jika Saudi, UEA dan Houthi duduk bersama dan mencari jalan tengah."
Baca Juga: Arab Saudi Tak Lagi Didukung AS dalam Hadapi Iran di Perang Yaman, Pilih Memihak Iran?