Find Us On Social Media :

Jika Bupati Langkat Bangun Kerangkeng Diduga untuk Perbudakan Modern, Raja Ferdinand I Tanpa Ampun Bangun Museum Mumi Dari Sisa Tubuh Musuh yang Merugikannya di Istananya

By May N, Senin, 31 Januari 2022 | 14:40 WIB

Foto salah satu ruangan penjara milik bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Peranginangin.

Intisari - Online.com - Nama Bupati nonaktif Langkat, Terbit Rencana Perangin, heboh diberitakan di media massa maupun media sosial.

Hal ini karena dugaan perbudakan modern setelah ditemukannya kerangkeng di rumahnya.

Kini, penelusuran lebih lanjut oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkap dugaan terjadinya kekerasan pada warga yang menghuni kerangkeng di rumah Bupati Langkat.

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengungkap, kekerasan itu bahkan sampai mengakibatkan korban meninggal dunia.

Diduga, korban meninggal lebih dari satu orang.

"Jadi firm kekerasan terjadi di sana, korbannya banyak, termasuk di dalamnya adalah kekerasan yang menimbulkan hilangnya nyawa dan jumlahnya lebih dari satu yang hilang nyawa ini," kata Anam dikutip dari Kompas.com.

Dugaan kekerasan diketahui dari keterangan sejumlah saksi.

Pola kekerasan yang terjadi, siapa pelakunya sampai bagaimana caranya juga sudah diketahui oleh Komnas HAM.

Baca Juga: Kasus Kerangkeng di Rumah Bupati Langkat, Di Filipina Pernah Ditemukan Sel Rahasia di Kantor Polisi, 12 Orang Dijejalkan dalam Sel Sempit dan Gelap Tanpa Dakwaan, Kampanye Sang Presiden Jadi Pemicunya

Baca Juga: 'Sudah Hidup Menderita, Mati pun Hanya Dihargai Sekenanya', Kisah Pilu Pekerja Kebun Sawit Seperti yang Diduga Dikerangkeng oleh Bupati Langkat, Minum dari Parit

"Menggunakan alat ataukah tidak, itu juga kami temukan di sana juga terkadang menggunakan alat," ucap Anam.

"Termasuk juga didalamnya istilah-istilah kekerasan itu berlangsung misalnya kayak 'mos', 'gas', atau 'dua setengah kancing'. Jadi ada istilah-istilah kayak begitu yang digunakan dalam konteks kekerasan, penggunaan kekerasan," tuturnya.