Find Us On Social Media :

Pernah Bikin Pakar Mati-matian Larang Jokowi Pakai WA, Spyware Sakti Ini Kini Bikin Arab Saudi Pasrah Biarkan Israel Obrak-abrik Ruang Udaranya, Demi Ini

By May N, Sabtu, 29 Januari 2022 | 13:00 WIB

Ilustrasi Spyware Pegasus

Intisari - Online.com - Mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sepakat untuk memperbaharui lisensi Arab Saudi untuk menggunakan perangkat lunak kontroversial Pegasus.

Pegasus yang buatan perusahaan Israel, NSO Group ini, pernah gegerkan Indonesia.

Hal ini karena beberapa kepala negara, aktivis, politisi dan jurnalis dikabarkan menjadi target spyware Pegasus.

Menurut laporan Amnesty International dan Citizen Lab, total ada 50.000 nomor ponsel yang menjadi sasaran potensial perangkat pengintai Pegasus, termasuk 10 perdana menteri, tiga presiden, dan seorang raja yang disebut menjadi target Pegasus.

Ancaman ini sampai membuat Presiden Jokowi tidak menggunakan WhatsApp lagi oleh Pratama Persadha, pemerhati keamanan siber dan kepala Lembaga Riset Siber CISSRec.

Aplikasi WhatsApp dianggap menjadi pintu masuk spyware Pegasus yang paling mudah.

"Bila menilik malware Pegasus, cukup dengan panggilan WhatsApp, ponsel penerima sudah terinfeksi, bahkan tanpa harus menerima panggilannya. Dengan metode yang sama dan mengirimkan file lewat WhatsApp, juga bisa menyebabkan peretasan," jelas Pratama.

Contoh yang dipakai Pratama adalah peretasan iPhone milik Jeff Bezos tahun 2020 melalui WhatsApp.

Baca Juga: Diburu Amerika, Jerman Malah Beli Spyware Pegasus Israel yang Dijuluki 'Tentara Bayaran Abad Ke-21', Kecanggihannya Sampai Paksa FBI Turun Tangan Menyelidikinya

Baca Juga: Jokowi Disarankan Tak Pakai Aplikasi Ini, Setelah Malware Israel Ketahuan Memata-matai Jurnalis Sedunia hingga Membocorkan Data 50.000 Orang

Menurut hasil investigasi, Bezos diketahui menerima pesan WhatsApp yang diduga dikirim oleh Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman.

Pesan tersebut berisi sebuah video berukuran 4,22 MB yang mengandung malware.