Namun, hidupnya berubah total ketika dia tiba di rumah barunya.
Dikisahkan bahwa Carlota telah menunjukkan tanda-tanda kegilaan sejak dia masih kecil dan meminta makam ibunya ditempatkan tepat di sebelah kamarnya, sehingga dia bisa bermain dengan ‘ibunya’.
Kesehatan mentalnya makin memburuk di Meksiko, melansir culturacolectiva.
Fernando del Paso, penulis salah satu novel paling penting tentang Permaisuri, News from the Empire, mengklaim bahwa Carlota memiliki empat frustrasi utama yang memperburuk kondisinya.
Pertama, frustrasi politik, karena begitu bersemangatnya pasangan Kekaisaran itu untuk memperbaiki keadaan, namun semua ide mereka harus melewati banyak filter, termasuk dari Napoleon III.
Tiga frustrasinya yang lain lebih bersifat pribadi, seperti dikatakan bahwa dia jatuh cinta dengan Maximilian sejak dia melihatnya dan harus bekerja sangat keras untuk meyakinkan ayahnya untuk mengizinkannya menikah dengannya.
Sedangkan Maximilian, melihatnya sebagai cara sempurna untuk membayar banyak hutangnya dan menjadi bangsawan yang lebih kuat.
Karena alasan itu, Carlota tahu bahwa suaminya tidak benar-benar berkomitmen padanya, dan tidak merasa dicintai kembali sehingga membuatnya sangat cemas.
Kemudian, frustrasi ketiga adalah bahwa, menurut gosip sejak saat itu, mereka tidak pernah memiliki keintiman.