Find Us On Social Media :

Kisah Carlota, Putri Belgia yang Jadi Ratu Meksiko, Miliki Mimpi Besar Ubah Kekaisaran Meksiko Jadi Lebih Baik, Namun Mentalnya Terganggu Hingga 60 Tahun Hidup dalam Pikirannya Sendiri

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 28 Januari 2022 | 07:30 WIB

Carlota, Putri Belgia yang menjadi Ratu Kekaisaran Meksiko.

Lalu, bagaimana bangsawan Eropa bisa menjadi Kaisar Meksiko?

Pada awal tahun 1860-an, setelah Presiden Benito Juárez memutuskan untuk berhenti membayar utang Meksiko kepada Inggris, Spanyol, dan Prancis, ketiga negara tersebut memutuskan untuk menyerang.

Setelah kalah dalam beberapa pertempuran dan memenangkan yang lain (termasuk Pertempuran Puebla yang terkenal, paling dikenal sebagai pertempuran Cinco de Mayo), pemerintah Meksiko berhasil bernegosiasi dengan Spanyol dan Inggris, tetapi Kaisar Napoleon III punya rencana lain.

Dia ingin memperluas kerajaannya ke seluruh Amerika Latin, dan Meksiko, yang berada tepat di sebelah AS dan memiliki banyak sumber daya, adalah tempat yang sempurna untuk menyerang.

Pasukan Prancis mencapai Mexico City pada tahun 1863, membentuk presiden sementara dan seluruh pemerintahan yang disebut Kabupaten, sementara presiden Juárez memindahkan seluruh kantornya ke utara untuk menghindari penangkapan dan mengkonsolidasikan pasukan reformis.

Rencana Napoleon III adalah mendirikan monarki di negara yang akan menjawabnya secara langsung.

Baca Juga: Kisah Ratu Katherine dari Aragon, Benarkah Istri dan Ratu Henry VIII yang Paling Setia, Hingga Harus Dibuktikan di Pengadilan Istana? Kelakuan Sang Raja Hingga Ubah Agama dan Politik Inggris Selamanya

 Baca Juga: ‘Serigala Betina dari Prancis’, Inilah Ratu Isabella, ‘Terpaksa’ Selingkuh Karena Nikahi Raja yang Miliki Penyimpangan Orientasi Seksual, Hingga Dijuluki ‘Ratu’ Pemberontak Karena Lakukan Ini!

Sebelum intervensi, Maximilian telah dicapai oleh sekelompok konservatif Meskiko yang merindukan monarki di negara itu dan berpikir bahwa dia adalah orang terbaik untuk itu.

Awalnya, Maximilian enggan karena dia tidak begitu yakin dengan niat baik orang-oran gini, dan mengatakan bahwa dia hanya akan menerima jika orang-orang Meksiko setuju.

Setelah tiga tahun negosiasi, dia setuju dan melihatnya kesempatan terbaik untuk memainkan peran aktif dalam sejarah meskipun ada saran dari saudaranya untuk menolak tawaran itu.

Meski tidak terlalu yakin dan ragu-ragu, Carlota tetap menemani suaminya dalam perjalanan yang sangat panjang dan sulit ke benua Amerika.