Ini terbukti dari adanya bangunan-bangunan tua seperti permukiman Pecinan dengan bangunan khas Tiongkoknya dan kelenteng tua yagn berada tak jauh dari jalur lalu lintas perdagangan di sepanjang aliran Sungai Babagan Lasem.
Pada waktu itu sungai ini sebagai akses utama penghubung antara laut dan darat.
Bukti lain adalah penguasaan tempat-tempat perekonomian yang strategis oleh Pecinan di kemudian waktu, seperti terlihat pada pusat-pusat pertokoan di sepanjang jalan raya kota sekarang.
Lasem juga terkenal dengan batik Lasem yang memiliki pakem dengan pola dan corak yang punya kekhasan sendiri, yaitu paduan warna yang berani dan mencolok dengan motif-motif beraneka macam dan khas tetapi tetap indah serta elegan.
Batik Lasem populer dengan sebutan batik tulis kendoro kendiri atau batik Pesisiran Laseman, yang berbeda dengan batik Jogja atau Solo, yang sangat baku pada pakem keraton dengan motif eksklusif dan khusus ningrat.
Secara historis, budaya Lasem merupakan perpaduan budaya dari masyarakat pribumi (Jawa), Tiongkok dan Campa (yang dibawa oleh pasukan Laksamana Cheng Ho), Arab, dan Belanda.
Perpaduan budaya ini terlihat pada batik Lasem motif Tiga Negeri maupun Empat Negeri.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari