Find Us On Social Media :

'Gak Ada Progressnya', Perdana Menteri Singapura Julid Terhadap Langkah Pemimpin ASEAN Bawa Perdamaian di Myanmar, Ini Sebabnya Kamboja Dinyinyirin Habis-habisan Setelah Pimpin ASEAN

By May N, Rabu, 19 Januari 2022 | 10:23 WIB

Telepon antara Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, dengan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong. Singapura bergabung dengan Indonesia, Malaysia dan Filipina yang menentang upaya Hun Sen mendekati pemerintah junta militer Myanmar

Menurut pernyataan Singapura, Lee menekankan jika kepala ASEAN perlu terlibat dengan semua pihak yang khawatir mengenai krisis di Myanmar, termasuk perwakilan pemerintahan Liga Demokrasi Nasional (NLD) yang diasingkan.

Ia menambahkan jika sebuah gencatan senjata unilateral diumumkan junta dengan kelompok bersenjata etnis tidak memenuhi panggilan Lima Poin Konsensus untuk gencatan kekerasan.

Hal ini karena serangan terhadap warga sipil dan kelompok militan anti junta terus meningkat.

Seruan Lee datang setelah pemerintah Kamboja menunda sebuah pertemuan dengan menteri luar negeri negara-negara ASEAN yang dijadwalkan minggu ini, setelah beberapa menteri telah menyatakan "kesulitan" untuk hadir.

Penundaan itu kemungkinan merupakan tanda penolakan dari dilibatkannya menteri luar negeri yang ditunjuk junta, Wunna Maung Lwin.

Hun Sen sendiri juga telah mendeklarasikan jika sebagai anggota "keluarga ASEAN," junta Myanmar memiliki hak menghadiri pertemuan blok itu.

Baca Juga: Ancaman Perang Makin Tak Terhindarkan, Indonesia Tiba-tiba Panggil Bantuan Negara-negara Tetangga Guna Jaga Keamanan di Laut China Selatan, Bagaimana Hasilnya?

Baca Juga: Indonesia Ketahuan Beli Senjata Ini dari Israel Pada Tahun 2019, Padahal Tak Berhubungan Diplomatik dengan Negeri Yahudi, Ternyata Ini Alasannya...

Diplomasi koboi

Para aktivis HAM dan pengamat lainnya telah mengkritik diplomasi koboi Hun Sen yang menyia-nyiakan sedikit wewenang ASEAN atas militer Myanmar yang telah membunuh setidaknya 1.469 orang sejak kudeta tersebut.

Hun Sen juga dikritik karena memperbolehkan junta membelokkan pembicaraan menjauh dari kerangka yang disiapkan oleh Lima Poin Konsensus.

Contohnya, Hun Sen tidak diberikan akses ke anggota yang ditahan dari pemerintah sipil yang digulingkan, juga tidak jelas jika dia diadili.